2009_07_14 Kisah Seorang Bapak Tua




Seorang bapak tua duduk menghela nafas
Mencoba mencari kekuatan sejenak disela sela istirahatnya
Mencoba menahan dahaga yang mengganggu lamunannya
Mencoba menahan lapar yang menggoyahkan semangatnya


Seorang bapak tua duduk terdiam tanpa suara
Merenung sejauh mana ia kini jauh berjalan
Menelusuri sisi kali yang kotor dan panjang terjulur
Menahan getir pahit hidupnya yang meminta nya tetap bersabar


Seorang bapak tua berlomba dengan waktu dan rizki yang ia peroleh
Seandainya semua mata mampu menoleh kepada hatinya ..
Sedihnya, .. perjuangannya .. dan rentanya ia berusaha ..
Seandainya semua hati mampu menuntunnya
Menyemangatinya, .. memberinya sebutir senyum kehangatan


Dan seorang bapak tua, menggoyangkan kepalanya, berkata tidak dalam hatinya.
Karena tak ada yang bisa mengasihaniku !!
Karena tak ada yang menganggapku rendah !!
Walau sebuah keinginan untuk bisa menjadi seperti mereka yang menikmati dunia itu, besar adanya
Karena tak ada yang bisa mengingkari jalan Nya
Karena tak ada yang bisa menolak pemberian Nya
Walau sejauh kaki ini tertatih tatih dan terluka, ia ingin menikmati sisa hidup yang tak panjang.


Seorang bapak tua menitik kan sebutir kesedihannya
Sebutir rasa syukurnya ..
Karena sebuah rasa yang dimilikinya ..
Karena sebuah kekuatan yang menjadikannya tegar


Foto ini ku ambil ketika dalam perjalanan pulang, menemukan sosok bapak tua yang tengah lelah beristirahat, untuk entah seberapa jauhnya ia telah berjalan demi segenggam rizki yang ingin diperjuangkannya.
Rasa haru itu tumbuh dalam hatiku, dan ingin mengangkatnya menjadi satu cerita. Walau aku tak tahu darimana harus memulai.


Ada gambaran, ia tak ingin dunia mengetahui pedih perihnya menjalani kehidupan keras nya selama ini. Ia terus berjalan dan mencari rizki halal yang ia perjuangkan.
Tak banyak orang sudi menengok kepada raut wajah tua yang berat oleh keras nya hidup dan sarat beban tanggung jawab keluarga.


Adakah yang dapat kita lakukan, untuk seorang lelaki tua yang tetap setia pada keluarga ini? Bagaimana caranya mengangkat seorang paruh baya ini untuk sesaat menikmati hidupnya yang kian renta dan jauh dari istirahat panjang yang membuatnya lelah?
Beberapa lembar pundi hanya mampu meringankan bebannya sesaat .. walau mungkin ia tak sudi menerimanya tanpa jasa yang mampu ia berikan, atau sebuah dagangan yang dapat ia jual.


Seorang lelaki tua, duduk termenung ..
Andai aku bisa membuatmu tersenyum .. aku ingin menolongmu ..

3 Fans Berat:

Ippen mengatakan...

Nice artikel.... jadi merinding inget ortu di kampung hiks :(

*fotonya keren

ditunggu di blog ku :)

Reni mengatakan...

Waw mbak..., tulisannya indah sekali. Menyentuh... banget.
Apalagi didukung dg foto yg indah.
Iru foto hasil jepretan mbak Kuyus sendiri ??

Anonim mengatakan...

Anda Menulis Begitu banyak Artikel menarik..... Apa Saya bisa berdiskusi lebih jauh dengan anda...?
www.abnersanga@wordpress.com atau nakleus@yahoo.comulleg