
Buah Nam Nam kembali tumbuh lebat di satu pohon yang sama
Tak disangka, ketika ku pulang ke Bogor, menengok satu pohon yang terbilang langka, si Nam Nam, ternyata buahnya kian lebat walau masih kecil kecil. Beberapa hari sebelumnya, aku sengaja menanti buah yang sudah hampir matang dan siap petik untuk ku kirim ke seorang teman di Aceh yang "penasaran" akan kehadiran buah ini. Namun apa daya, diantaranya sudah berjatuhan dan mulai lembek.
Alhasil, aku menanti kembali, dengan memotong beberapa cabang pohon yang besar dan dedaunan yang kian lebat. Tak diduga, ternyata buah buahnya kian lebat tumbuh di batang pohon utama. Wah .. bahagia sekali ..




Tumbuh lebat walau masih kecil
**Baca: Buah Nam Nam, Si Buah Langka Di Halaman Rumahku
Alhasil, aku menanti kembali, dengan memotong beberapa cabang pohon yang besar dan dedaunan yang kian lebat. Tak diduga, ternyata buah buahnya kian lebat tumbuh di batang pohon utama. Wah .. bahagia sekali ..




Tumbuh lebat walau masih kecil
**Baca: Buah Nam Nam, Si Buah Langka Di Halaman Rumahku
Tentu buahnya tak semenarik yang diharapkan. Warna kecoklatannya bahkan tak menggiurkan siapapun untuk berharap seberapa manis rasanya nanti. Mungkin malah, tak semua orang akan menengoknya. He he .. inilah yang termasuk buah langka, karena tak pernah disajikan di pasaran bahkan tak mampu memiliki daya jual yang lebih.
Seperti yang pernah di ulas di sini, buah Nam Nam ini tumbuh di batang batang pohonnya yang besar/utama. Bahkan tak perduli bila itu letaknya menyentuh tanah.

Seperti yang pernah di ulas di sini, buah Nam Nam ini tumbuh di batang batang pohonnya yang besar/utama. Bahkan tak perduli bila itu letaknya menyentuh tanah.

Tadinya kufikir, ini salah satu buah yang jatuh dan mulai menua. Namun rupanya tangkai buahnya, masih bersambungan dengan batang pohonnya. Ya ampun, ternyata berbuahnya bisa dimana saja ya?














Berbagai aksi si buah Nam Nam menggelantung di beberapa posisi batang pohon. Nikmat sekali memandangnya, seakan mampu membayangkan tak lama lagi aku akan panen raya. Sayangnya anak anak kecil yang berlalu lalang pun tak lepas memandangi buah aneh ini, dan memetiknya bila sudah mulai membesar. Jadi .. siapa cepat?






Daun daun muda Pohon Nam Nam tumbuh dengan perbedaan warna. Merah muda, menua menjadi sedikit nila dan perlahan hijau daun. Mencolok diantara warna dominasinya, membuat asumsi, daun muda ini lebih menarik minat untuk dilihat.
***






Tak lepas dari itu, buah Belimbing Sayur/ Belimbing Wuluh di pekarangan rumah pun berbakal buah dengan lebatnya. Wah .. rizki yang tak diduga datang bersamaan.
Tetanggaku paling ramai memetiknya bila buah buah itu bergerombol seperti anggur. Biasanya mereka pakai untuk memasak ikan pesmol, sayur asam atau sambal. Sekalipun bisa dibuat manisan, suamiku lebih menyukai bila dipadukan dengan sirup merah cocopandan. Manis manis asam pun terasa di lidah sebagai satu sensasi rasa yang menyegarkan. Pernah dicoba?