9

2010_01_16 Wiken Tanpa Ke Mall-Ulik Keramik


Week end kali ini kemana ya?
Berlibur dirumah saja? Mm .. sudah hampir tiap minggu dihabiskan dengan bersama sama dirumah. Ke mall? ugh .. gitu gitu aja mallnya ..
Ke toko buku? Buku yang kemarin masih belum dibaca ..
Ke rumah teman? Ngapain yah??


Cari suasana baru yuk ^.^
Berlibur tanpa harus ke mall .. tapi berkunjung ke salah satu situs sejarah masa lalu. Digiring oleh ide muda dan segar, Wiken Tanpa Ke Mall memulai kebersamaannya (yang ketiga) ini menuju ke Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua-Jakarta.


Dari awal WTM ini memulai aktivitasnya ke Ragunan, aku sudah berkeingin dan untuk bergabung dan menikmati suasana berbeda bersama teman teman baru dan aktivitas yang dilakukan. Mm .. sayang, waktu tak selalu terbuka memberi kesempatan. Akhirnya .. pertemuan ketiga inilah, yang membuatku mampu bercerita dan menuliskan uniknya meramu bentuk bentuk tanah liat menjadi keramik


Diawali pukul 09.00 pagi, ketika itu hujan terasa cukup deras. Antara rintik hujan dan dinginnya suasana, peserta belum terlalu banyak datang.


Setelah mendaftar ulang, aku dan temanku dipersilahkan berkeliling dan memotret sebagian koleksi museum. Mm .. sudah lama aku tak memasuki museum. Tangga setapak menuruni satu ruangan yang berisikan peralatan zaman dahulu di dalam kotak besar berlapis kaca. Mm .. sederhana namun menyimpan banyak cerita. Aku mengabadikan isi ruangan ..


Sembari "berkelana" dan menikmati etalase keramik, beberapa teman dan peserta lain pun berdatangan. Mm .. hujan mulai reda. Bangku bangku disediakan di sisi halaman rerumputan yang teduh. Sayang sekali ya, museum ini nampak tak menarik minat pengunjung. Padahal bisa diadakan banyak kegiatan yang berkaitan dengannya, akan menjadi satu wisata kota yang menarik minat banyak kalangan. Bahkan untuk mengkomersilkan kreatifitas keramik didalamnya ..


Guide Museum pun siap mengantar. Berkeliling .. dan menerangkan sisi museum dengan isinya. Beberapa fotographer yang siap dengan kalung kameranya pun beraksi. Termasuk diriku.
Jepret sana .. jepret sini ..
Menaiki tangga yang meliuk drastis, menyeramkan buatku .. dan melihat sisi ruang yang berbeda dengan banyak jendela di kiri kanannya.


Pertengahan waktu, kami dibawa ke dalam satu aula besar dan kisah keramik pun dimulai. Mbak Nia Gautama mulai membuka pertemuan dengan menceritakan bagaimana dirinya tertarik dan akhirnya terjun ke dalam dunia keramik. Beberapa slide diperlihatkan tentang keunikan dan keragaman keramik. Bagaimana keramik begitu ramah disosialisasikan kepada masyarakat di dunia luar Indonesia.


Setelah makan siang dan sejenak beristirahat, kami digiring ke satu barisan panjang dimana sebongkah tanah liat telah dipersiapkan untuk masing masing peserta. Kami saling duduk berhadapan dan mulai membuka plastik plastik hitam yang membungkus tanah liat. Sebatang lidi seperti sumpit tipis disediakan membantu dalam hal pembentukan tanah liat menjadi satu benda yang lebih bernilai.


Mbak Nia mulai memberi aba aba bagaimana memulai mengolah bentuknya. Dibantu 2 mahasiswa senirupa di sisi barisan panjang, kami diarahkan untuk membulatkan tanah liat dan menekannya dengan jempol. Hingga membentuk satu cekungan seperti mangkuk kecil.


Para peserta nambak sibuk merapikan kreasinya. Suara suara canda tawa terdengan dari tiap tiap barisan. Namun akhirnya kesempatan untuk berkreasi dibiarkan terjadi. Ada yang membentuk kudanil .. lalu boneka, ular ularan .. vas bunga .. asbak .. dan masih banyak lagi.


Tak ketinggalan atraksi membuat keramik dengan meja putarnya pun berlangsung. Mm .. peminat sibuk mendekati artist keramik ketika memutar mejanya. Wow .. seperti dalam film Ghost dimana Patrick Swayze dan Demi moore memainkan jari jemarinya hingga beradu sangat romantis. Uuuu .... ha ha ha ..





Foto foto selengkapnya dapat diintip di sini.


Kesederhanaan acara sekaligus mengajak kita mengenal hal hal lain yang sering kita abaikan, namun tak berada jauh dari lingkungan kehidupan kita. Keramik .. banyak asesoris rumah yang selalu berkaitan dengannya. Dan kita sempat melupakan bagaimana uniknya keramik cantik itu dibuat. Dari sebongkah tanah liat yang lengket, coklat dan bahkan tak bernilai. Ditangan yang tepat, ia berubah serupa perhiasan rumah yang indah. Tanpa kehadirannya .. sense eksotis Indonesia belumlah lengkap.


Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam menyulap sebuah kesederhanaan menjadi satu cita rasa yang tinggi. Andakah pemilik kreatifitas itu?

Selengkapnya...

0

2010_01_05 Emosi Manusia

Kenapa manusia dikasih emosi dan amarah ya, sama Tuhan?
Pertanyaan yang aneh ..
Tapi hayooo .. jawab. Ada yang bisa gak?


Hari ini, .. aku habis mengeluarkan uneg unegku. Nada bicaranya memang agak tinggi .. seperti orang emosi. Habis itu plong .. tapi juga menyesal. Kenapa musti pake marah marah ..
Kata orang bijak, kita musti bisa mengontrol emosi. Jadikan emosi sebagai sahabat, sehingga kita bisa menempatkannya dengan benar. Susah juga ya?


Emosi seperti apa yang dikatakan benar?
Emosi untuk menjadi lebih baik dalam hal apa?


Emosi adalah sifat yang kita miliki baik positif maupun negatif. Emosi positif seperti cinta, kasih sayang, rasa, seni, dsb. Emosi negatif seperti marah, arogan, iri hati, benci, dendam, dsb. Manusia tanpa emosi adalah benda**Siutao


Banyak orang cepat naik darah/emosi disaat saat situasi yang tidak mengenakkan. Ada yang lebih suka memendam emosi, tiba tiba jadi bom atom, meledak gak karuan. Ada yang benar benar bisa meletakkan emosi di sampingnya, dan membiarkannya meletup untuk aktivitas yang lain. Beragam karakter emosi tumbuh seiring perkembangan dan lingkungan pribadi masing masing.


Dan emosiku hari ini, berbicara tentang kekesalan yang lama terpendam. Yang seharusnya sudah dikubur dalam dalam, dan dilupakan. Hanya saja ia datang mengetuk disaat suasana hati juga sedang gundah dan tak berpijak.


Amarah buatku sesuatu yang sangat mengerikan. Sesuatu yang ingin kuhindari selagi bisa. Namun aku masih harus belajar untuk bisa mengendalikannya lebih baik lagi. Mengenyampingkannya dan membiarkannya hidup dengan cara yang berbeda.


Terngiang beberapa saat lalu, kepercayaan untukku dipertanyakan. Aku dituduh melakukan sesuatu yang membuat orang lain terlantar. Sedih .. kaget .. tak terima .. dan ingin pergi melepas tanggung jawab. Emosiku mencuat sesaat .. sampai ke ubun ubun ..
Agak sulit untuk bisa menerima pernyataan demi pernyataan yang dilemparkan untukku. Aku bahkan tak punya apapun untuk meluruskan sebuah kesalahpahaman. Aku hanya menutup mata dan beberapa airmata pun turun, menyatakan kesedihanku.


Ketika itu, yang ada dibenakku adalah .. bila aku dapat memutar kembali framing video kehidupan yang telah terjadi. Sebagai bukti penjelasan ..
Rasanya semua sia sia .. dan terlupakan.
"Tapi bagaimanapun .. berikanlah yang terbaik. Karena sesungguhnya .. ini adalah urusan antara diriku dan Tuhanku," bisikku.


Walau itu sudah berlalu kini .. rasanya aku masih bisa melihat setiap frame yang terjadi. Dan aku tak kuasa melupakannya, walau ingin. Tuhan mengajariku untuk bersabar dengan peristiwa itu. Namun aku belum bisa membaca pesan yang dititipkan Nya, ketika itu.


Mungkin emosi, dihadirkan dalam pribadi manusia, untuk menjaga kualitas manusia itu sendiri. Untuk bisa melatih manusia itu juga dalam beberapa bentuk peristiwa yang terjadi. Emosi juga kelak membantu manusia untuk belajar memahami orang lain.
Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena emosi merupakan reaksi manusiawi terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi buruk.**Blog psikolog
Bagaimana dengan emosi anda?

Selengkapnya...

0

2010_01_04 Hidup Adalah Pesan ..

Akhir akhir ini, aku senang sekali membaca buku dan tulisan yang "berbau" motivated. Sesuatu yang baru kutemukan, disamping ibadah rutinku. Sesuatu yang akan menguatkanku di masa masa sulit dan yang akan membuatku menikmati masa masa bahagia itu.


Hidup .. adalah anugerah.
Setidaknya itu yang disampaikan orang orang bijak yang memahami hidup lebih dari sekedar menjalankannya.

Hidup adalah pesan.
Sesuatu yang kutangkap, ketika terakhir kalinya aku mulai tenggelam dalam tulisan buku buku yang menceritakan kisah dan pengalaman banyak pribadi. Tuhan menghadirkan banyak pesan, untuk kita melihat, memahami dan menjalankannya dengan bijak. Namun Tuhan menjelaskan lebih baik dari sekedar turorial guru kepada muridnya.


Sembari menghirup udara .. yang secara gratis diberikan Nya .. aku mulai memaknai hidupku dengan judul, "Hidup adalah kisah dalam framing framing yang berjalan". Ada permulaan, ada perjalanan, ada kesulitan, ada klimaks, dan akhir yang menentukan.


Akulah pemainnya, aku penata riasnya, aku penata busananya .. dan aku yang menuliskan bukunya.


Begitu banyak hal hal yang membuatku naik dan turun, menuliskan kisah sendiri dalam blog yang terbuka untuk umum .. mengetuk diriku sendiri untuk lebih bijak dalam menuliskan kata kata dan pemikiranku. Begitu juga sebaiknya, ketika aku menghadapi batu besar yang keras, kotor, berlumpur untuk kupindahkan ke sisi lain. Haruskah kuhancurkan satu demi satu hingga pecah menjadi serpihan, atau cukup ku loncati saja, tanpa perlu berbicara sepatah katapun?


But anyway .. i'm just a normal person.
Wajarlah .. bila aku memiliki emosi. Namun aku harus pandai menguasainya ..
Wajarlah .. bila aku memiliki rasa benci. Namun aku harus bisa membenci keburukanku ..
Wajarlah .. bila aku memiliki rasa dendam. Namun aku harus bisa mendendam kemalasanku ..
Karena aku harus menjadi lebih baik ..


Karena tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Semua mungkin ..
Semua kegagalan adalah mungkin .. semua keberhasilan adalah mungkin. Dan semua kemungkinan adalah mungkin, bila kita menginginkannya. 
Namun ... apa yang aku inginkan? Kamu inginkan ..?


Selama ini, aku banyak terkurung oleh opini opini orang tentang bagaimana aku seharusnya. Tentang bagaimana aku adanya .. dan tentang bagaimana aku melakukan kesalahan. /sekalipun sebenarnya tak ada yang perduli tentang itu, namun aku membuat lingkaran disekelilingku tentang pernyataan pernyataan itu. Dan itu membuatku terhenti berjalan, berfikir dan melihat.


Suatu keterpurukan yang mungkin membuatku semakin kecil. Namun Aku tak sendiri ..
Tuhan mengajariku untuk mengambil apapun pesan di dalam lingkaran itu. Diantara lingkaran itu .. dan sisi luar lingkaran itu, yang bisa kulihat. Tahu sesuatu?
Aku menemukan maafku ..
Maaf terhadap diriku .. dan maaf terhadap mereka ..
Perlahan lingkaran itu pun pergi, walau sisanya masih membekas.


Hanya diriku lah yang mampu membuatnya pergi .. dan kembali datang setiap saat mengurungku. Lingkaran itu adalah apa yang ada di kepalamu ...


Renungan Hari ini:
"Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih .. tapi bagaimanapun berbaik hatilah.


Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu, tapi bagaimana pun jujur dan terbuka lah ..


Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri. Tapi bagaimanapun, berbahagialah ..


Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati. Tapi bagaimanapun jadilah sukses.


Apa yang kau bangun selama bertahun tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam. Tapi bagaimana pun bangunlah ..


Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang. Tapi bagaimanapun, berbuat baiklah ..


Bagaimana pun berikanlah yang terbaik darimu.


Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu. Bukan urusan antara engkau dan mereka"

Be the best guys ..
For your self ..


Berikanlah pengampunan untuk sebuah ketidaksempurnaan. Disana akan kau temukan surga hatimu yang paling indah.

Selengkapnya...

2010_01_03 Sabar Itu Bercerita ..



Kata orang, sabar itu ada batasnya ..
Tapi kalau sudah bertemu dengan batasnya, apa iya masih sanggup bertahan sampai hari ini?


Tapi temanku bilang, sabar itu ndak ada batasnya. Bahkan bila sudah sampai batasnya .. kita akan semakin dan lebih sabar lagi. Jadi?
Sabar adalah tuntutan atau tuntunan?


Ia dilahirkan dengan porsi kesederhanaan tanpa pernah bisa meminta. Berharap .. namun tak selalu bisa merasakan sesuatu yang baru. Ia hidup dengan dunianya, yang dinikmatinya dengan sebagai satu keindahan tersendiri. Dunia yang hanya dia yang tahu .. dan rasakan. Tak semudah itu orang lain bisa masuk kedalam dunianya, bahasanya, apalagi memahaminya ..


Ia tumbuh dan berkembang dalam fikirannya sendiri, tanpa disadari oleh mereka mereka disekelilingnya. Ia belajar tentang penolakan, tentang tersisih .. tentang kesendirian, dan bahagia.
Banyak mata memandangnya sebagai sosok anak kecil yang tak mengenal dunia luar. Well .. kenyataannya ia bahkan tak terlihat banyak bergaul karena didikan rumahan. Ia bahkan tak terlihat menjadi bunga diantara teman temannya, karena tak memiliki kelopak yang bisa dibanggakan.


Sampai ia besar ..
Ia tetap menyimpan kesendirian dalam hatinya. Ia bahkan nyaman dengan porsi seadanya yang terkadang diterimanya. Ia juga tak ingin banyak menuntut, tentang ketidakadilan. Walau banyak berharap tentang haknya. Kurangnya perjuangan akan apa yang seharusnya bisa ia raih, dilihatnya hanya soal waktu yang kelak akan memberinya kesempatan lebih.


Tak sedikit orang memandangnya rendah, kurang bahkan tak masuk hitungan. Namun ia mencoba memulaiya dari kesendiriannya. Ia menuliskan kelebihannya sendiri tanpa perlu ia perlihatkan kepada orang lain. Ia tampilkan terselubung dari belakang layar, sebagaimana mereka menyaksikan siaran tv tanpa mengetahui siapa penulis skenarionya.


Tak sedikit orang yang perlahan mengenalnya. Namun tak banyak juga orang yang melihatnya lebih dari sekedar biasa.
Ia hidup dengan kebiasaannya. Ia hidup dalam alur yang perlahan namun berjalan pasti ke depan. Ia belajar sabar akan menuntunnya kepada kemudahan. Ia belajar kesempatan selalu datang kepada mereka yang tak pernah berhenti berusaha. Ia belajar tetap berjalan, sekalipun luka di kaki mulai bernanah.


Ia belajar menyisingkan ego dari sebuah luka yang pernah ia hadapi. Ia belajar menangis hanyalah luapan kekecewaan sesaat. Ia belajar terpuruk adalah permainan waktu semata ..
Adakah ia menemukan arti sebuah kesabaran dalam waktu? Adakah ia kelak akan menemukan batas dari kesabarannya?
Dan seperti apakah kelak ia akan berganti sesudahnya?


Sabar .. adalah sifat terkasih, yang kelak memudahkan langkah langkah kita dalam menghadapi tantangan. Bukan hambatan, yang semata kita lihat dari sudut sudut kelemahan.
Sabar adalah guru yang mengajarkan tentang ilmu matematika yang tak memiliki rumus. Pelan mendalaminya, namun kelak akan memberikan hasilnya.


Emosi yang datang dan pergi adalah sahabat yang mengunjungi. Kenapa sahabat?
Karena dia adalah kejujuran diri yang tak akan pernah lepas dari sebuah ekspresi diri. Namun jangan biarkan ia menemanimu di sepanjang waktu. Karena kesabaran itu akan hilang tanpa arti.
Tanpa sebuah pembelajaran panjang seorang manusia.


Hari ini kesabaran itu kembali diuji. Untuk sebuah kisah panjang yang masih menyisakan cerita. Tak akan pernah berakhir, sampai Tuhan menakdirkan lain.
Dan ketika sabar itu datang memperlihatkan dirinya .. aku hanya tertunduk, menuliskan pesan pesan yang harusnya kumengerti di awal. Dan sabar itu, kini menemaniku ..


Aku tak pernah ingin berhenti belajar bersabar, ..
Karena dengannya, aku belajar menjadi lebih baik ..

Selengkapnya...