2

2009_12_31 Tour of Jogja - Day 2 (Visit Prambanan)


Prambanan


Diam dalam kebisuan
Tanpa suara .. tanpa bicara ..
Hanya tangis yang mampu tertahan .. diantara sela sela bebatuan
Meratapi diri yang kian rapuh dan hancur oleh zaman


Prambanan ..
Sosok diri yang tegar oleh kebanggaan bangsa ..
Kebanggaan kaum kaum yang mengagumi keindahan ..
Kebanggaan muda, tua hingga sejarah tanpa tertulis ..
Kebanggaan kisah pembuktian diri yang bertahan tanpa cela ..


Dan ia menyambut setiap mata mata yang melihatnya dengan pesona ..
Dengan terpana .. dengan kekaguman .. tanpa bahasa
Dari bebatuan yang kini menua, menjamur dan menghitam ..
Hingga lekuk stupa stupa kecil yang menjadikannya kokoh tanpa perisai ..


Dan ia mampu menyombongkan dirinya yang tinggi lagi megah ..
Yang sanggup menjaga masa, dengan cerita yang sesungguhnya ..
Yang tak khan pernah mati oleh siraman hujan dan kilatan petir mengamuk ..
Yang tak pernah usang oleh sinar keemasan matahari ..


Dan Prambanan itu ..
Sisa keteguhan zaman .. yang tak pernah luntur ..
Abadi oleh narasi sejarah yang semakin kuat ..


Dan Prambanan itu ..
Sisa keajaiban tangan tangan yang bekerja ..
Abadi oleh kekuatan diri yang tak ingin terkalahkan ..


Miss you Jogja ..
Perjalanan kami lanjutkan ke Prambanan. Hujan masih rintik menemani .. melewati kompl. Kampus UGM.
15.15


Tak banyak yang dilakukan selain mengagumi keindahan Prambanan dan candi candi disekitarnya. Wow .. keren ..
Is it really you?


Sudah lama sekali aku tak kesini. Menyaksikan bukti zaman yang kini hadir didepan mata. Tak bosannya aku mengamati candi besar itu dengan bebatuan disekitarnya yang berantakan. Terdengar berita, itu adalah sisa candi candi yang runtuh oleh gempa. Sayang sekali ..


Prambanan cantik sekali. Tak perduli oleh kisah sejarahnya, atau bagaimana candi ini terbentuk .. atau untuk siapa candi ini dibuat, .. namun aku mengangkat topiku untuk pembuatnya. Wow ..
Designnya .. kreasinya, imajinasinya adalah bentuk seni yang sudah hidup dizamannya. Menyentuhnya, melihatnya sambil menengadah tak cukup dihabiskan dalam waktu 1 hari.


Sayang hujan mendadak turun lagi ..
Aku harus menyimpan kameraku dengan segera.


18.15 pm
Sebal karena tak berhasil bersahabat dengan cuaca. Baik di Prambanan dan Candi Sewu. Walau dapat beberapa foto Candi, tapi hasilnya tetap tidak memuaskan.


So, kita coba lagi peruntungan fireworks malam tahun baru nanti. Selebihnya .. istirahat dulu lah .. Pingin ngerasain jalan jalan di Malioboro dan belanja di Mirota Batik.
18.20 pm


Bersambung ..

Selengkapnya...

0

2009_31_12 Tour of Jogja - Day 2 (Visit Borobudur)


Borobudur
08.00 am.
Mampir di Warung Poci ..
Warungnya sederhana .. tak terlihat mewah, namun sarat kenyamanan. Menikmati secangkir teh poci hangat dengan gula batunya sambil lesehan. Hanya kami berdua yang duduk di warung itu. Beberapa piring sebelumnya, sisa tamu, sudah diangkat dan dibersihkan. Ups .. warungnya buka jam 09.00??
Lah ini jam berapa??


Untung pemilik warungnya ramah. Kami dipersilahkan duduk dan menanti hidangan.
"Unjuk an ne opo mas?" tanya sang ibu pemilik warung. Dan dijawab suamiku, " Sarapannya ada apa aja, bu?" qk qk ... gak nyambung ..


Paham dengan masalah bahasa, sang ibu berubah haluan dengan bertutur bahasa nasional. "Minumannya adanya teh poci, es jeruk .... " Sang ibu menyebutkan beberapa. Dan kami lebih suka menikmati hidangan teh poci. Sementara hidangan akan disajikan ala masakan padang .. "ditebar" gitu ... ^.^


Suamiku asik mengambil lembaran koran dan membacanya. Sementara aku mulai membuka facebook dari mobile hp. Teringat ketika tadi memasuki gerbang wisata Gn. Merapi, Pak Yoyok menunjukkan "jln Roso", tempat dimana Mbah Marijan menetap. Hingga kekagumanku akan megahnya Gn. Merapi yang selama ini hanya kulihat dari layar kaca.


Aroma nasi merah mengepul menganggu hidungku. Ayam goreng, tahu dan tempe bacem, sayur sambel ijo, dan daun singkong rebut dengan kuah areh diatasnya .. masih hangat, disajikan di piringnya. Agh .. sarapan dulu ya?


Wah .. nikmat banget ..
Rasanya aku kangen masakan rumah begini. Sederhana .. namun pas diperutku. Sampai nambah boo ... ha ha ha
Aku suka daun pepayanya, hingga suamiku menikmati melihatku melahapnya 1 piring sendiri.


09.30 am.
Lanjuttt ... menuju Borobudur.
Wah langit terang dan indah. Awan berkelompok membentuk gumpalan HDR yang indah. Kamera pun langsung beraksi .. sekalipun miris melihat batere tinggal sedikit.


Muntilan .. itu nama yang tertulis di sisi kiri kanan jalan. Getuk goreng menjadi satu khas jajanan disini, cerita Pak Yoyok. Tapi aku tak terlalu berminat tentang makanan. Buatku, liputan foto lebih bernilai .. ha ha ha ..
09.35 am.


10.00 am.
Tiba di Borobudur ... hujan???
Oh rintik rupanya .. awan terlihat tebal menggumpal. Mana ndak bawa payung ??
Tapi penyewaan payung banyak berseliweran menawarkan payung payungnya. Borobudur terlihat tinggi puncaknya .. dan megah. Sudah lama aku tidak kemari. Terakhir?? kelas 5 SD dech kayaknya ...


Kali ini hujan benar benar turun. Dan aku pasrah saja ..
Hujannya kecil kecil .. entah sampai kapan akan berhenti. Penyewa payung terlihat puas menyewakan dagangannya. Hujan selalu membawa berkah bagi mereka.


Penjaja minuman nampak antusias menawarkan botol botol minumannya. Sekalipun kami menolak, namun ia tak berhenti untuk datang. Penjaja lainnya datang menawarkan jasa pijit dan souvenir khas Borobudur. Untung aku masih ingat bahasa jawa dikit dikit. "Mboten mas, maturnuwun", tolakku ..


Hujan rintik rintik perlahan berkurang. Suamiku bilang," Sudah tak geser awannya ke arah sana" .. uangkapnya sambil bercanda. Lalu aku melanjutkan," kalau orang jawa bilang .. Ojo ngapusi tho mas .."
Ha ha .. dan suamiku tersenyum ..."ndak dihapus kok" ... ha ha ha ..


Sambil duduk santai menanti hujan reda, suamiku berujar," Disini lucu ya? Kamera dihargai Rp. 1.000 sebagai tiket masuk. Sementara handycam dihargai Rp. 5.000. Gak tahu dia kamra DSLR harganya bisa beberapa kali lipat harga handycam".


Seorang wanita tua mendekati kami menawarkan dagangannya. Alat kerok dari tanduk kerbau katanya. Melihat usahanya gigih menawarkan dagangannya, kamu akhirnya luluh membeli juga.
10.30 am


12.15 pm
Istirahat sejenak diantara stupa Borobudur, yang penuh oleh manusia manusia dengan pengharapan tinggi. Beberapa pemandangan sudah kuabadikan, walau bocor disana sini ... agh, bikin geram saja.


Tak pelak lagi, keinginan untuk ke Prambanan jadi surut, mengingat keramaian yang teramat sangat ..
Bagaimana mau ambil foto??? Ha ha ha ..
12.20 pm


13.30 pm
Hujan rintik rintik .. sebutir buah kelapa menjadi pilihan kami dalam melepas dahaga. Tak banyak yang bisa didapat hari ini ..
Penuh keramaian .. hujan. Rasanya "Anda belum beruntung". Kami putuskan untuk mencari makan siang sejenak. Jalanan basah .. sembari mendengarkan radio yang bertutur tentang kepergian Gusdur, Bapak Pluralisme.
13.40 pm


15.00 pm
Selokan Mataram, jln Kaliurang .. Gudeg Yu Djum ..
Mantap nian !! Sekali menikmati langsung jatuh cinta. Terutama oleh alunan keroncong khas Jawa yang dinyanyikan di pintu masuk.


Penyanyinya seorang ibu tua. Suaranya cantik ala penyanyi keroncong. Lagu lagu yang dibawakan, seperti Teluk Bayur dan beberapa lagu lain yang kukenal begitu akrab dan indah didengar. Aku menikmatinya, sembari menggoyangkan bahuku .. lalu tenggelam dalam nikmatnya gudeg Yu Djum.


Yuk .. kita lanjutkan ceritanya melancong ke Prambanan ..

Selengkapnya...

7

2009_12_31 Tour of Jogja - Day2 (Gn. Merapi)

Teng pukul 05.00 pagi sehabis shubuh, kami berangkat menuju kaki Gn. Merapi untuk meliput matahari terbit. Pak Yoyok menjemput kami dengan kecepatan kendaraan cukup tinggi. 15 menit saja kami sudah mendekati Monumen Jogja Kembali.


Gn. Merapi terlihat di sepanjang perjalanan. Langit biru cerah, membuat semangat untuk memotret begitu tinggi. Pak Yoyok bilang, Gn. Merapi terlihat cantik ketika lahar kemerahan turun dari lerengnya. Dan itu terlihat dari perumahan penduduk, sekalipun itu tidak bersifat membahayakan.


Pak Yoyok masih terus ngebut. Sisi kiri kanan jalan dipadati oleh sawah, pepohonan dan perumahan penduduk. Dengan halusnya Pak Yoyok memutar kemudi dengan baik. Jam terbangnya, ditunjukkan nya dengan kemudahannya mengendarai kendaraan tanpa membuat penumpang pusing.


Sebulan 3x ia mengantar tamu ke Jakarta. Terkadang pula ke Medan, begitu ungkapnya. Tak disadarinya ketika ia harus kembali dari Medan menuju Jogja, dengan kendaraan perusahaan melewati sisi hutan tengah malam di Sumatera. Rasa deg deg an itu menghantui juga, cerita Pak Yoyok.


Kami sudah tiba di jln Raya Kaliurang. Matahari sudah terang membuka hari ... tak apalah ..
Ternyata menuju ke Lereng Gn. Merapi jauh juga ya? .. jalan lurus, berliku, membelok dan lurus kembali. Alur kendaraan tak begitu ramai. Sesekali hilir mudik atau beriringan dengan kendaraan lain, kami temui.
05.25 am.


Aku tak segan segannya menuji keindahan Gn. Merapi. Indah .. bersih tanpa awan, sekalipun kami tak bisa menangkap detik detik matahari terbit. Ia terlihat megah, biru dan sangat rupawan dengan lekuk lekuk lerengnya yang sebagian landai.


Matahari mulai mengintip di sisi kanan jalan. Warnanya kekuningan sedikit tersapu awan. Kami terus menapaki lerengnya. Pak Yoyok bercerita, bila lahar turun, alirannya telah dipersiapkan menuju ke laut. Melewati sungai yang membelh kota Jogja. Cantik sekali membayangkannya .. sekaligus ngeri melihat panasnya ..


Mbah Marijan masih disana, ungkap Pak Yoyok. Menjaga Gn. Merapi.
Seandainya kita ingin bersilahturahmi, dan berfoto bersama, Mbah Marijan membuka dirinya untuk pengunjung.


Pukul 06.35, kami memasuki gerbang wisata Gn. Merapi. Jalannya panjang juga, menanjak dan beberapa meliuk. Terlihat sinar matahari di sisi kanan gunung dan pepohonan. Cantik sekali .. langit masih biru di arah selatan.


Akhirnya, kami menapaki kaki di tanah tanah Merapi .. rasanya seperti menginjakkan kaki di Bulan *lebai*. Udara masih terasa dingin dingin, hangat oleh matahari. Langit bersih dan membiru. Awan terlihat berkumpul di sisi lain. Dan puncak merapi begitu dekat di intip di balik pepohonan.


Aku dan suami mulai mengambil beberapa gambar dari sudut yang berbeda. Tak ada jalan yang diperuntukkan menuju ke sana. Hanya tanah tanah yang bercampur batu batu kecil, disekitarnya. Aku terus menaikinya, walau takut terpeleset. Sudah lama gak naik gunung .. rasanya kok gak gesit lagi ya? He he he ..


Semakin dekat menuju hamparan tanah bebatuan yang lebih luas. Suara suara di kejauhan nampak pemuda pemuda berjaket berkumpul disana. Berjalan mendekati sisi Merapi yang berbeda. Mungkin lah mereka ingin mengabadikan Merapi juga?
Tapi .. tak hanya aku dan suami yang berada disana menggenggam kamera. Seorang pemotret lain juga hadir disana dengan teman wanitanya, menggunakan tripod, asyik melakukan shoot.


Mm .. pagi itu begitu indah ..
Merapi terlihat cantik dengan gumpalan asap yang keluar dari puncaknya. Klik di sini untuk kumpulan foto fotonya.
Beberapa pekerja wanita memakai baju tebal pun lewat mendorong gerobak. Kelihatannya mereka hendak menyambit rerumputan yang tumbuh liar disana. Tawa dan canda mereka menyejukkan suasana. Namun mereka enggan difoto. Tak ada uang, tak ada foto .. ujarnya sembari berlari lari menutupi wajahnya. "Jangan difoto .. malu" sapa seorang ibu dengan sopannya.


Wew .. kenapa begitu ya?
Apa ada kisah sebelumnya, hingga ibu ibu ini tak ingin difoto?


Anyway .. kami terus mencuri curi sosok mereka yang menyambit rumput. Walau tak banyak dan tak berhasil mengungkap mimik mukanya yang serius .. akhirnya kami mengalihkan "sasaran tembak" ke arah yang lain.


07.45 am.
Akhirnya kami mencari sarapan. Ohya .. tadi kami melewati banker. Itu tempat perlidungan bawah tanah. Suamiku mengajak untuk melihat. Tapi .. hiii .. aku ngeri. Teringat kisah ketika dulu Merapi menjadi topik headline, ada 2 pemuda yang menjadi korban akibat wedus gembel yang mengalirkan hawa panas. Dan pemuda yang bersembunyi di banker pun akhirnya tak kuasa menahan panas ..


Cukup sudah liputan Merapi cantik pagi itu. Tepat 07.30 pagi, kami berbenah menuruni jalan bebatuan. Udara masih dingin dan sejuk .. aku mulai terasa lapar.
Entah berapa banyak jumlah foto yang kukumpulkan tadi. Tapi hasilnya .. okelah .. ha ha ha
07.55 am.

Selengkapnya...

0

2009_12_30 Tour of Jogja - Day 1

Semangat bangun pagi ..
Karena hari ini mau ke Jogja. Terbayang rasanya duduk di bangku kereta, menikmati suasana dan pemandangan. Baca buku twilightku sambil berseluncur di dunia maya. Mm .. kayak turis saja ya?


Kami berangkat pukul 05.45 pagi .. dengan taxi yang setia menanti, menuju Gambir. Perjalanan santai .. udara terlihat berembun. Biasanya jam segini, kami masih bermalas malasan di tempat tidur. Sekarang aku benar benar memulai hari.


Semoga hari ini, perjalanan lancar. Karena aku tak sabar ingin merekam banyak kenangan indah dengan kameraku.
06:00 am.


Akhirnya kereta tiba pukul 08:00 pagi. Penumpang lain berebutan masuk. Weuw .. tersisa 2 kursi disamping jendela .. manis sekali. Aku duduk sambil merapikan bawaan. Mengamati sekelliling lalu bersantai. Tak lama kereta berjalan ..
Beberapa stasiun kereta yang biasa kulalui bila pulang ke Bogor .. terlewati.


Ups .. tau tau sudah lewat perumahan Jatinegara Baru, Stasiun Klender, Cakung, Bekasi dan kini lewat Tambun. Perjalanan diperkirakan memakan waktu 8 jam. Pukul 4 sore kami tiba di Jogja.


Suamiku asik membaca buku. Aku sendiri asik dengan kegiatanku bersosialisasi via internet. Pemandangan sawah luas terpampang di jendelaku. Dimana ya ini? Tak ada tanda tanda nama lokasi atau plang keramaian.


Wuih, acnya dingin banget ..
Aku sempatkan mengatur jadwal acara hunting foto sore nanti dan besok. Kegiatan ke Borobudur nampaknya tak hilang dari agenda, khususnya melihat sunrise.


Peralatan perang sudah kupersiapkan jauh jauh hari. Semoga banyak kenangan bisa kudapat. *menghayal*
09.28 am.


10.20 am.
AC sentral membekukan suasana. Sementara film Taxi edisi Perancis diputar di screen TV baris depan. Mm .. aku mulai lapar gara gara suhu yang menggigit. Pesan nasi goreng dech dengan teh tawar hangat.


Aku bahkan belum dapat memastikan dimana posisiku kali ini. Hanya sawah, pepohonan dan jembatan besi yang mengingatkanku pada daerah Cikampek.


Sebagian orang nampak tertidur dengan jaket jaket mereka. Selimut kereta tak ada. "Masih kotor sisa dipakai semalam", begitu pengakuan salah satu petugasnya.


Ada yang asik bercengkrama .. membaca buku, atau berselancar sepertiku ..
Aku tak bisa tidur, tentunya. Hari ini kupersiapkan dengan baik untuk sebuah pemandangan alam yang kunanti cantik dan alami. Agh .. hamparan sawah masih terlihat .. dimana ini?
10.29 am.


15.00 pm.
Lewat Kutowinangun, udara masih dingin. Selain AC kereta yang menggigit, diluar pun hujan. Perjalanan masih cukup panjang. Diperkirakan 1 jam lagi sampai. Aku tak kuat menahan dingin. Padahal tadi pagi baru sarapan soto ayam bening. Jam 10.00 pagi sudah lapar lagi. Nasi goreng dan teh hangat menjadi pilihanku.


Sayang, tak lama kemudian, aku makin menggigil. Mie rebus pun menjadi santapanku berikutnya. Wah .. bisa gemuk kalau begini ... ha ha ha ..
Sambil menyeruput kuahnya yang tak lagi terlalu hangat, aku tetap melirik ke sisi jendela memperhatikan posisi.


Penumpang sebagian sudah turun di Sta. Purwokerto. Tempat duduk terlihat lebih lega. Sebagian masih tiduran .. sebagian masih bercengkrama.
15.01 pm.


18.45 pm.
Kami tiba tepat pukul 16.00 sore. Hujan membuka perjumpaan kami di Jogja. Dingin ...
Kami dijemput Pak Yoyok, yang mengantar tiba di Hotel. Sekilas berbagi cerita tentang keadaan Jogja yang padat ketika musim libur tiba. Rupanya Jogja sudah ramai sekarang ... apalagi libur tiba. Jalanan padat oleh kendaraan beroda empat, terutama roda 2.


Pukul 18.00 sore tadi, kami berangkat lagi menuju ke Kaliurang. Yaitu ke Resto Jimbaran. Ingat Jimbaran .. ingat Resto Seafood di Bali. Rupanya ini cabangnya yang ada di Jogja. Mm .. suasana dingin Jogja membuat nafsu makanku tinggi juga. Selain memenuhi rasa penasaran kami tentang Jogja.


Malam ini tak berbintang ..
Hujan turun begitu lama dan panjang. Entah kapan akan berakhir. Kami tak banyak menemukan spot indah untuk difoto, karena hujan. Rencananya, besok kami akan mengejar matahri di Kaliurang. 19.00 pm.


20.50 pm.
Dinner menyenangkan dimulai di Jimbaran Resto. Lovely .. all about seafood. Aku naksir udangnya, King Prawn. Sementara suamiku naksir kepitingnya. Ditemani plecing kangkung yang pedas pedas. Dan Ikan Kambing Kambing (karena cara mengolahnya mirip kambing- yaitu dikuliti kulitnya) yang dibumbui kecap manis. Wah .. bumbu udangnya mantap sekali. Belum kulit udangnya yang kriuk kriuk lembut.


Wah .. cukup sudah ..
Tak lepas dari sekedar menikmati santap malam, namun beberapa frame photo sempat kami lakukan, walau tak banyak.


Sepulang dari resti, kami berencana mencari toko buku. Bermaksud mencari peta Jogja dengan ke khas an nya. 20.55 pm.


Selamat tidur kawan .. kita lanjutkan mimpi indah tentang Jogja di peraduan ya?

Selengkapnya...

8

2009_12_22 Selamat Hari Ibu



Bunda ...
Apa khabarmu hari ini?
Tak terdengar sapamu menggugah tidurku pagi ini
Sepi, .. seolah malam terus bergumam sampai akhir


Bunda ..
Adakah kau kirim kerinduan itu?
Selintas waktu membayangkan dirimu menatap kosong
Sebuah kesepian yang kau bangun tanpa sadar

Bunda ..
Jauh itu membuatmu pilu ..
Apa yang kau cari di hari hari keemasan mu kini
Aku masih di sini, menitipkan doa doa yang terindah
Walau ku tahu kau tak kan mungkin membalasnya


Bunda ..
Kesendirian itu membuatmu tak pandai lagi tersenyum
Apa yang kau cari di tengah tengah kehangatan yang bisa kau bagi
Aku masih di sini, menitipkan secercah harapan untukmu kembali
Walau ku tahu kau tak kan mungkin membalikkan bahumu


** Untuk Bunda yang kurindukan ..


Selamat Hari Ibu ..


Kalimat manis yang diucapkan putra putrinya untuk Ibunda seorang. Yang diucapkan oleh suami tercinta kepada istrinya .. dan oleh teman serta kerabat untuk wanita wanita terbaik dalam keluarga.


Aku belum menjadi ibu ..
Aku belum merasakan bagaimana menjadi ibu dan nikmatnya menyangdang status ibu.
Aku hanya memimpikan .. seorang ibu yang menerima ku apa adanya, memeluk dan mengatakan cinta padaku. Seorang ibu yang tidak banyak meminta namun ikhlas tersenyum untuk ku.


Airmataku selalu ingin jatuh, ketika menyaksikan seorang gadis mesra dengan ibunya. Membicarakan banyak hal, tentang baju, tentang lelaki bahkan tentang cinta. Membayangkan bagaimana aku memiliki sahabat yang sangat kupercaya dalam hidupku, dan selalu menjadi tempatku mengadu dan berbagi.


Seorang ibu .. adalah segalanya buatku. Bagaimana imajinasi itu memainkan sosok yang menjadi tiang keluarga. Yang menjadi penopang masa depan anak anaknya ..
Yang menjadi perwira besar bagi lelaki yang mendampinginya. Dan menjadi perisai bagi keutuhan keluarganya.


Seorang ibu adalah kesempurnaan .. dalam pengabdiannya. Yang mengangkat derajat putra putrinya, apapun yang terjadi. Walaupun ia harus terpuruk memainkan peran kehidupan, hingga tersungkur dalam kenistaan.
Seorang ibu rela menyerahkan detak jantung yang berdegup, bila itu mampu menyelamatkan nyawa buah hatinya.


Aku ingin menjadi seorang ibu bagi anak anakku kelak. Yang mereka banggakan .. dan mereka harapkan menjadi seperti yang mereka inginkan.
Sekalipun aku tak bisa berharap hal yang sama untuk seorang ibu, ... nun jauh disana.


Selamat Hari Ibu ...
Semoga kebahagiaan menyertaimu ..

Selengkapnya...

2

2009_12_21 Kritikan Kini Menjadi Hambatan Untuk Maju?


Gambar diambil di sini


Mendengar berita tentang bagaimana Luna Maya menjadi topik hangat seputar tulisannya dalam dunia maya, membuatku googling dan membaca beberapa informasi.


Well .. apa yang terjadi dengan negara kita? Masih adakah satu kebebasan berbicara tanpa syarat? Adakah kini kritikan menjadi satu ketakutan dan hambatan untuk maju? Adakah kini kita hanya mau mengejar target dan keinginan tanpa mau memahami orang orang disekitar kita.
Mari perlahan kita singkapi dengan bijak, tanpa emosi ..


Dikutip dari Koran epaper Tempo hari ini (Dec 22nd, 2009):


"Kasus Luna Maya menunjukkan bahwa godaan unuk memanfaatkan pasal karet pencemaran nama baik bisa menghinggapi siapa saja. Dalam kasus Prita Mulyasari, Rumah Sakit Omni menjadi pengadu, sedangkan kini justru kalangan pekerja infotainment yang mengadukan Luna. Jelas, langkah ini harus ditentang karena akan mendorong penegak hukum bertindak sewenang-wenang.


Artis 26 tahun itu diadukan oleh sejumlah wartawan infotainment di Jakarta gara-gara menuliskan omelan di Twitter, sebuah jejaring sosial di Internet. Dalam akunnya, Luna menyebut derajat wartawan infotainment lebih hina daripada pelacur dan pembunuh. Perempuan ini menumpahkan rasa kesalnya tak lama setelah diserbu para juru kamera dalam suatu perhelatan.

Ketika itu ia tengah menggendong bocah yang diduga anak Ariel Peterpan, pacarnya. Dalam kehebohan memburu komentar Luna inilah, salah satu kamera pekerja infotainment mengenai kepala bocah tersebut.

Mungkin itulah yang membuat Luna kesal sehingga mengumpat di Twitter. Akibatnya, Luna dilaporkan ke polisi atas tuduhan melanggar Undang-Undang No.
11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal 27 ayat 3 undang-undang ini memang mengatur larangan penyebaran informasi elektronik yang berbau penghinaan atau pencemaran nama baik.

Delik pencemaran nama baik dan fitnah, seperti diatur pada Pasal 310, 311, dan 315 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, juga dipakai sebagai landasan mengadukan sang artis.

Serangkaian delik itu pulalah yang selama ini digunakan oleh Rumah Sakit Omni, Serpong, untuk menjerat Prita secara pidana maupun perdata. Tapi ibu dua anak ini justru memanen simpati publik. Umumnya, orang menilai Prita tak layak diadili hanya gara-gara menuliskan keluhan mengenai layanan rumah sakit itu lewat surat elektronik. Bahkan belakangan dukungan terhadap Prita sungguh luar biasa, tercermin dari suksesnya gerakan pengumpulan koin.

Jika Prita pantas dibela, kenapa Luna Maya tak diperlakukan sama? Sebab, bila dibiarkan, nasib Luna akan sama dengan Prita: menjadi korban pasal karet dalam Undang-Undang ITE. Padahal, sepertinya halnya Prita, Luna pun sebenarnya hanya mengungkapkan kekesalannya. Sungguh berlebihan jika ekspresi seperti ini dianggap mencemarkan nama baik.

Ungkapan rasa kesal Luna seharusnya justru menjadi bahan introspeksi kalangan pekerja infotainment. Jangan-jangan cara mereka memburu berita, bahkan mengorek mengenai hal-hal pribadi kalangan artis, telah melanggar privasi orang.

Mengadukan Luna karena omelannya di Internet akan menjadi bumerang bagi kalangan wartawan secara keseluruhan. Kini banyak jurnalis bekerja di situs-situs berita. Tak sedikit di antara mereka memiliki blog atau aktif di situs jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook. Jika kita mendorong penegak hukum menggunakan pasal pencemaran nama baik dalam UndangUndang ITE, bukankah jerat ini juga bisa mengancam kita setiap saat?
 
Penegak hukum yang menangani kasus ini mestinya tidak mengulang kesalahan yang sama. Dalam kasus Prita, mereka memaksakan penggunaan ketentuan dalam Undang-Undang ITE yang jelas ditentang masyarakat karena melanggar kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Penegak hukum seharusnya tidak hanya terpaku pada aturan tertulis, tapi mesti pula mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat. "

Aku tak ingin banyak menuliskan sesuatu. Porsi tulisan diatas, sudah mewakili fikiranku. Begitu rumitnya membayangkan negara ini berani maju, bila kita tak sanggup berdiri di garis kritikan kritikan pedas masyarakat yang menilainya?

Adakah sense positif thingking kita sudah luntur? Mari kita sama sama menggandeng koreksi diri. Sebuah tulisan tajam dari ungkapan kekesalan yang memiliki alasan. Masih ada sarana lain untuk menjembatani kesalahpahaman dan perbaikan diri.

Selengkapnya...

0

2009_12_14 Hujan Datang Lagi ..

Embun Sisa Hujan

Musim hujan datang lagi ..
Dan aku menunggu rintiknya segaris dengan irama lagu ..
Atau dedaunan yang terayun ayun oleh lompatan derai hujan .. meneriakkan tawanya
Dan suara berlarian semut semut kecil yang mencari perlindungan


Musim hujan datang lagi, kawan ..
Dan aku menikmati langit yang membiru indah ..
Ditemani gumpalan awan yang bergumul mencari sahabat ..
Walau sepi suara burung burung kecil memanggil namaku ..


Lihatlah .. hujan masih turun dengan derasnya ..
Dan aku tersudut di dalam ruangan tanpa bahasa ..
Tanpa cerita ..
Hanya kisah dan hayalan yang menemani ..


Dengarkan alunan suaranya ..
Air yang mengalir ..
Gemericik air yang tertampik oleh lempengan genteng ..
Dan desis ku bergumam ... indah


Hujan datang lagi, kawan ..
Tersenyumlah ..
Seperti matahari yang menghangatkan diantara dinginnya lembah hujan ..


Wew .. Desember ini, hujan mulai kembali datang. Langit terlihat tebal oleh awan, walau sekilas birunya masih tersisa. Bagi pecinta Photo, .. kesempatan ini sangat cantik untuk diabadikan. Dengan memainkan sedikit HDR (High Dynamic Range), gambar akan terlihat lebih dramatis dengan warna dan penekanan gambar yang indah.


Hujan, identik dengan banjir ..
Dengan nyamuk yang siap bertelor (karena banyak genangan air) dan juga rentannya penyakit karena daya tahan tubuh yang lemah.


Kali ini hujan hampir setiap hari turun. Beberapa menganggap hujan merupakan hambatan untuk beraktivitas, walau sebagian menganggap hujan menggantikan panasnya matahari di saat siang. Tapi jangan dibayangkan bagaimana kota hujan berasumsi tentang hujan. Karena disana, hujan adalah "teman" di hari harinya yang dekat. Dalam arti .. hampir setiap hari, selalu turun hujan. Walau sebentar namun deras. Walau cuman rintik rintik, tapi cukup panjang. Belum ditambah petir yang dapat kita saksikan sendiri sewaktu waktu ..


Apa makna hujan buatmu?
Buatku, hujan adalah .. baju hangat. Teh hangat dan istirahat dirumah .. walau harus sepi tanpa melihat indahnya Gn. Salak yang tertutup awan dan kabut tebal.
Tapi hujan juga berarti persiapan .. kalau atap rumah bocor .. He he he ..

Selengkapnya...

0

2009_12_13 Seputar Tetangga


Gambar diambil di sini

Pernah bertemu dengan orang yang bicaranya muter muter gak?
Duch duch duch ... pusing banget.
Pertanyaannya cuman satu .. tapi jawabannya bisa 1 tas. *Lebai.com*


Meneruskan ceritaku kemarin, akhirnya niat untuk meluruskan masalah dan kesimpangsiuran pun kumulai pagi itu. Berteman salah seorang teman setia, tempatku bertukar fikiran .. aku mengunjungi rumah seseorang. Dia adalah "terdakwa" yang didakwa oleh salah seorang tetangga rumahku. Nama beliau inilah yang menjadi taruhan atas kebenaran berita yang beredar.


Sambutan pertama, tak ada kesan amarah.
Semua tersimpan rapi seakan cerita labrak melabrak sudah tutup buku. Sambil sedikit berbasa basi .. kami habiskan waktu beberapa menit sebelum memulai kepada maksud kedatangan kami ke sini. Sebutlah ia bernama B.


Akhirnya, Ibu B memulai pembicaraan dengan segala ekspresi dan intonasi yang menggambar kan peristiwa kemarin. Bagaimana ia bisa datang dan melabrak tetanggaku, sebutlah ia bernama Ibu C. Emosi itu langsung membludak sambil mengarahkan telunjuknya ke wajah Ibu C. Kepanikan jelas terurai dalam wajah tetanggaku itu, hingga akhirnya ia membuka diri apa yang menjadi inti berita yang sudah disebarkan. Walau tentunya tak semua yang dikatakannya, tepat seperti apa yang dikatakannya padaku.


Setelah itu Ibu B, berangsur reda .. dan mencoba untuk perlahan meminta petunjuk NYA. Ia mengunjungi rumah salah seorang tetangga lain hingga lelah dan amarah itu bisa terlupakan sejenak.


Ibu B mencoba meyakinkanku bahwa bertita yang tersebar itu tidak benar adanya. Bahkan ia menyalahkanku karena aku mencoba cross check berita itu kepada orang lain, bukan kepada dirinya. Ia merasa tersudut, ia merasa sendiri.
Kembali gaya dan ekspresinya ia "mainkan" menunjukkan kesedihannya yang teramat sangat.


Waduh .. aku kok jadi melihat sandiwara ya? He he he ..
Sandiwara antara kebenaran yang kuragukan dengan perilaku yang dibuat buat. Agh .. aku mungkin tak peka. Bukankah, reaksi seseorang terhadap satu masalah bisa berbeda beda? Ada yang panik, teriak .. kalem dan tenang ..


Benang kusut pun akhirya perlahan terurai dan menunjukkan ujung pangkalnya. sekalipun aku mencoba untuk mengatasi secara cermat tutur katanya yang selalu berputar putar dalam bercerita. Lalu beberapa pertanyaan kuajukan, hingga sebuah kesimpulan pun kuambil.


Aku pun meluruskan permasalahan yang terjadi. Hingga tak ada lagi salah paham yang terngiang dan disebutnya berulang ulang. Namun tetap saja, dengan apa yang menjadi kekesalannya ia ungkapkan berkali kali, hingga aku bosan juga mendengarnya ..
Dasar ibu ibu ... apa memang selalu serumit itu ya, kalau menyelesaikan masalah?


Tetangga oh tetangga .. mirip judul sinetron.
Tapi kutemui sisi terbaik dalam pergumulan bahasa orang orang yang terlibat didalamnya. Mereka cenderung suka melihat sisi gelap orang lain, namun tak berani bertanggung jawab dengan tutur kata dan pemikiran sempitnya. Mereka terlalu lihai untuk cuci tangan, hingga perilaku menyembunyikan kesalahannya semakin terlihat jelas.
Mereka tak jujur ...


Hingga mereka tak berani lagi "asal" berbicara tentang A, B, C atau D tentang apapun .. tentang siapapun. Karena selama itu berkaitan denganku, tentu aku akan melakukan penyelidikan tentang benar tidaknya berita yang disebarkan.
Bila ini menyangkut fitnah, maka yang menjadi bibit dalam lingkungan sudah terlampau rusak tentunya.


Buatku?
No more trust to other people? Terlalu ekstreem ya?
Tapi tak mudah lagi bagiku untuk mempercayai orang. Mungkin yang kadarnya 75%, harus kukurangi menjadi 40%. Wow ... turun drastis ...


Entahlah .. cara mereka membenarkan perilaku diri mereka sendiri terlalu gampang untukku lihat. Belum dengan gaya menjelaskan yang terlalu berlebihan. Is that really true??
Belum melihat cara bicara yang muter kesana kemari, ganti topik dadakan lalu kembali lagi ke topik semula. Kayak main komidi putar saja rasanya .. ha ha ha


Apa ini kebiasaan hidup bertetangga di Indonesia ya? Kalau melihat satu tetangganya yang maju, sementara yang lain mulai bisik bisik tetangga. Kalau menyaksikan sisi lain dari tetangganya terpuruk, semakin tudingan syukur itu pun terlihat. Cuman, kalau arisan tak pernah mau ketinggalan ... ha ha ha
Entah dengan tujuan pamer harta atau sekedar mengetahui info terbaru seputar tetangga ..


Tetangga oh tetangga ..
Aku hidup dengan mereka .. tapi aku tak ingin menjadi mereka.

Selengkapnya...

3

2009_12_12 Everyday is a Learning Thing


Gambar diambil di sini

Hidup adalah belajar ..
Setiap hari kita selalu belajar tentang banyak hal. Tentang hidup, tentang cinta, tentang dunia ataupun tentang diri kita sendiri. Banyak hal yang dilewati membuat pemikiran kita lebih dewasa dan matang, pun bijak menentukan langkah dan tutur kata.
Namun adakah setiap hari mampu membuat kita mengerti, bahwa belajar itu tak pernah berhenti ketika kita lulus dari bangku sekolah?


Buatku, everyday is a learning thing.
Namun .. pembelajaran itu hanya datang kepada mereka yang mau belajar, merenung dan menyimak perilaku peran kehidupan.


Kali ini aku berada di tepi bisik bisik tetangga yang sudah bukan merupakan hal baru lagi. Apa yang terjadi?
Rumit .. dan bayangan benang kusut pun menjadi gambaran di benak kita. Well .. sedikit banyak ya. Walau sebenarnya benang itu dapat di usut perlahan menjadi gulungan yang lebih baik.


Tak sedikit tetangga yang satu membisikkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya. Istilah "masuk telinga kiri keluar telinga kanan" sudah sering kuterapkan dalam menghadapi pergaulan di lingkungan kecil. Walau terkadang ada benarnya .. but then what?
Informasi yang masuk, cukup menjadi catatan kecil di dalam buku harian tanpa perlu mengembangkannya menjadi narasi panjang serupa novel.


Namun yang terjadi beberapa hari lalu, cukup membuatku berfikir untuk mencari kebenarannya. Ini menyangkut diriku, nama baik orang lain yang juga dekat denganku dan si pemberi informasi. Tak mudah memang menerima informasi miring yang memberikan persepsi kurang baik terhadap orang lain. Namun karena, berita ini beberapa kali kudengar, dari pemberi informasi yang sama, tentang beberapa hal yang berbeda, kepada orang yang sama. Akhirnya kuputuskan untuk melakukan cross check dengan menanyakan kebenarannya kepada orang lain yang berkaitan.


Tak ada masalah pada mulanya. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Informasi itu mengarahkan kepada beberapa hal kebenaran dan beberapa hal yang juga berlebihan. Well .. aku sendiri tak terlalu mengambil pusing hal ini. Setidaknya aku bisa menilai masing masing peran disekitarku. Life's complicated .. but the path is away front. Keep it the right track.


Perlahan aku melupakan semuanya. Tak berminat untuk mempermasalahkan lebih jauh ..
Hingga ... tetanggaku menelpon, bahwa ia "dilabrak" oleh seseorang yang nama baiknya rusak oleh tetanggaku itu. Ya .. tetanggaku adalah si pemberi informasi. Dan yang melabrak adalah seseorang yang menjadi topik berita.


Kaget ..
Namun aku melihat kepanikan dari tetanggaku. Ia meragukanku, hingga informasi ini terbuka. Sempat terlintas satu tuduhan, bahwa aku membocorkan hal ini kepada si pelabrak. Mm .. benang kembali kusut. Siapa yang membiarkan benang ini menjadi kusut? Siapa yang membuka tabir?
Tak terjadi apa apa selain gertak sambal yang harus diterima tetanggaku. Kubiarkan hal ini mereda dengan sendiri. Beberapa hari kulewati tanpa berita lebih lanjut.


Namun dua hal yang bisa kulakukan. Membiarkan manajemen konflik menyelesaikan masalahnya sendiri. Atau aku mulai mengurutkan benang kusut itu satu persatu.
It's a simple thing though, but mostly ibu ibu cenderung mengerahkan kekuatan emosinya untuk menunjukkan kekuatannya, identity nya, dalam menyelesaikan masalah.


Emosi adalah bagian dari respon atas keterkejutan, amarah dan ketidakpenerimaan yang wajar. Namun controlling adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menjernihkan masalah dan menunjukkan integritas seseorang.
Lama kuberfikir .. hidup adalah proses belajar. Dan aku belajar bagaimana seharusnya mengontrol emosi di saat yang tidak tepat.


Aku sendiri masih bersikap biasa terhadap siapapun itu. Buatku .. tak ada teman tanpa berbuat salah. Bila kita mencari teman tanpa cela .. then you have no one in this world.
Satu kalimat bijak yang kutemui adalah "There's no mistakes that can be undone". Tak ada kesalahan yang tak bisa diperbaiki.
Kita belajar dari kesalahan .. dan kesalahan itu membuat kita saling mengenal karakter satu dengan yang lain. Selama kita mampu berfikir positif.


Well .. tergantung masalahnya apa dulu ya? he he he ..
Apa ya yang menjadi topik antar tetangga? Minimal miskomunikasi adalah hal yang terlihat jelas ketika pembicaraan itu dimulai.


Hari ini, aku mencoba untuk meluruskan masalahnya, agar kesalahpahaman itu bisa dinetralkan. Karena nampaknya si pemberi informasi mulai "trauma" atau kapok untuk berbicara yang berlebihan tentang orang lain.
Satu kalimat yang pernah kudengar .. "Bila kita tidak mengenal orang itu dengan baik, maka dengan mudah kita sanggup membicarakan hal hal yang berlebihan tentang nya. Namun bila sebaliknya .. maka kita akan lebih berhati hati untuk bertutur kata tentangnya"


Mari kita belajar setiap hari, untuk menjadi lebih baik ..
Selengkapnya...

2009_12_11 The Twilight

Twilight .. the best romantic thriller ever in 2008 ..
Did you seen it?
I just did ..

What's so special about it?
Sebuah kisah cinta remaja antara 2 dunia berbeda. Yang satu dunia vampire dan satunya lagi manusia biasa. Dikisahkan dengan indah oleh Stephanie Meyers, penulis buku ternama.

Aku tak akan mengangkat sinopsis cerita sebagai bahan tulisan. Buat yang belum tahu kisahnya, bisa klik di sini, di sini. Dan di sini dengan karakter masing masing di sini.


Dan buat yang belum pernah menonton kisahnya, bisa menonton filmnya online di internet. Klik di sini ya?


Adalah sebuah keindahan bagaimana seorang penulis mampu meng-imajinasikan kisahnya menjadi satu narasi indah, yang dapat ditangkap pembaca dan penontonnya. Well .. terus terang, setelah menonton kisah ini, keingintahuan pengagumnya akan kisah selanjutnya, akan terus terngiang.


Aku baru saja menonton kisah keduanya "Twilight saga: new moon". Tak sebagus kisah pertamanya di Twilight, namun itu merupakan urutan cerita yang "ada baiknya" di ikuti, bila ingin tak ketinggalan cerita berikutnya.


Every scene shows the amusement of the story.Terutama bagaimana peran seorang Robert Pattinson memainkan sosok Edward Cullen yang terkesan dingin, tajam, namun menyimpan banyak cerita dan rahasia. Rasa penasaran itu membuat seorang Bella Swan berusaha menembus "dinding yang dingin" dan membuka tabir siapa seorang Edward Cullen sebenarnya.


Kisah pertama dalam Twilight banyak menyajikan hal hal yang mengasyikkan. Bagaimana seorang Edward, melindungi Bella ketika sebuah mobil hampir menabraknya. Bagaimana ia menunjukkan dirinya bertabur "berlian" ketika disinari cahaya matahari. Dan bagaimana ia mampu membaca fikiran orang serta berlari secepat itu ..


Hal itu dimulai, ketika penonton belum mengetahui siapa sosok pemain utamanya. Setiap rahasia yang terbuka, membelalakkan mata sekaligus menjadikan kisahnya makin semarak.

Well .. siapapun yang menyukai film romantis, jangan pernah lewatkan pesona seorang Edward Cullen yang menjadi sosok pelindung, a bit protective, and gorgeous. Especially when the smile goes a little ..

So penikmat twilight movie ..
Amaze yourself with the story ..

Selengkapnya...

0

2009_12_10 Dia Ada Untuk Melengkapi ..



Dia yang diambil dari tulang rusuk.
Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan.


Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.


Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.


Hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya. Sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu ... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.


Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.


Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, kata-kata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele, namun baginya sangat berarti, membuatnya aman di dekatmu.


Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang, seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.


Sebuah tulisan pendek tentang wanita dan perjuangannya. Sekelebat, ia bukanlah sosok yang didewakan, karena kecantikannya ..
Karena kemulusan kulitnya ..
Karena pendidikannya yang tinggi dan mengangkat derajat keluarga.


Namun adalah pengorbanannya untuk selalu berada di sisi dia yang menjaganya.
Adalah satu penghormatan menjadi seorang wanita yang memanggul tugas dan tanggung jawab besar. Karena ia dilahirkan untuk menjadikan negara itu besar.


**diambil dari tulisan pendek seorang teman

Selengkapnya...