7

2009_05_27 Curug Ngumpet dan Curug Cihurang

Liburan panjang?
Kemana ya? .. sudah lama tak menjelajah Bogor dengan pemandangannya yang cantik. Kali ini aku dan suami mencoba meng-explore Gunung Salak Endah yang lokasinya masih dikawasan Bogor.
Tanpa berbekal banyak informasi dengan Mbah Gugel, perjalanan pun dimulai tepat pukul 09.30 pagi.




Melewati Jln KH. Sholeh Iskandar, melewati terowongan baru yang sudah "ditemani" coretan coretan tangan tangan jahil. Menelusuri Jln dramaga raya yang cukup padat oleh angkutan umum dan pasar pasar yang ramai. Nampak penjaja makanan dan tukang asongan memanfaatkan kepadatan arus lalu lintas untuk menjajakan dagangannya. Sesekali mata melirik dengan aneka makanan yang ditawarkan. Namun hanya sebatas lirikan ..



Nampak seorang bapak tua memanggul pisang bertandan, berjalan dengan kokoh dan meletakknya di satu sisi jalan. Sembari beristirahat, mengamati pisang yang mungkin hendak ia bawa pulang, atau akan ia jual ke pasar.




Ini merupakan sedikit gambaran tentang suasana perjalanan. Terlihat arus kendaraan umum yang berjalan cukup dekat membawa penumpang, Gunung Kapur, petunjuk arah menuju Leuwiliang dan akhirnya tiba di pertigaan Gunung Salak Endah.



Pemandangan gunung menjulang yang indah, bisa ditemui ketika memasuki areal persawahan yang luas. Dengan langit yang terang dan sebersit awan awan yang menyertai, Gunung Salak terlihat sangat megah. Disanalah beberapa curug itu berada. Mulai dari Curug Ciheurang, Curung Ngumpet, Curuh Cigamea, dan Kawah Ratunya yang indah.



Perjalanan ditempuh mulai dari pertigaan Leuwiliang sekitar 12,2km hingga sampai ke pintu gerbang Gunung Salak Endah. Namun tak semudah itu, perjalanan masih naik lagi ke atas ..
Sisi kanan dan kiri jalan, tentunya banyak rumah rumah penduduk dan lahan lahan yang digunakan untuk persawahan, dan berkebun. Beberapa areal yang tak terawat pun dapat terlihat disini.


Vila vila milik perorangan juga bertebaran ketika mulai mendekati lokasi curug. Mulai yang disewakan hingga yang dijual pun ada. Anda berminat?
Harga yang ditawarkan untuk semalam, berkisar dari Rp. 200.000 ke atas. Seperti apa bangunannya? ... silahkan survey sendiri. Itu hanya hasil ngobrol ngobrol dengan beberapa penduduk sekitar.


Penasaran ingin tiba di curug curug itu lebih cepat?




Ini Curug Ngumpet


Waduh kenapa namanya ngumpet ya? apa suka main petak umpet? he he he ..
Rupanya letaknya yang ngumpet. Karena dari pintu penarikan karcis *perorang Rp. 2000* hanya berjarak 100m saja. Jalan yang bebatuan, sedikit naik en turun .. terlihat sudah keindahannya dari kejauhan.


Perjalanan kedua, kami menghampiri Curug Cihurang. Yang ini tak terlalu special dibanding Curug Ngumpet. Hanya saja .. memiliki lahan yang cukup datar untuk bermain, tenda tenda untuk beristirahat dan kolam untuk berenang ..




Bahkan diantara lahan yang disediakan, juga dapat disewa untuk camping ground. Permalam dikenalan Rp. 3500 per orang. Mm .. tertarik juga untuk ramai ramai kemping disini bersama teman.


Tertarik ke sini?
Usahakan berangkat pagi pagi, sehingga hangat sinar matahari benar benar terasa beradu dengan dinginnya air curug. Mantap ...

Ikuti cerita selanjutnya di sini, sini, sini dan terakhir di sini
Selengkapnya...

3

2009_05_25 Drama Berdesakan di Kereta


Gambar diambil di sini


Berdesakan, bukan merupakan bagian yang aneh bagi banyak manusia yang melakukan aktivitas. Berdesakan penuh sesak ketika berbelanja di pasar, ketika mengantri, ketika berjalan di arus lintas yang padat ... atau, ketika menaiki satu transportasi umum, seperti kereta api.


Ceritanya ketika itu, aku dan suami berniat melakukan perjalanan menuju Bogor. Iseng iseng nostalgia dengan menggunakan kereta ekonomi AC Jakarta-Bogor. Terbayangkan perjalanan yang panjang dan nyaman. Duduk berdua, bercerita .. atau membaca koran yang dijual dengan harga Rp. 1000-Rp. 1500. Dan aku tertidur disampingnya ... so sweet.


Sore itu, hari jumat merupakan hari terakhir banyak karyawan bekerja dalam rutinitas seminggu. Tentunya mereka berniat hendak pulang, dengan menggunakan kereta yang tak memiliki istilah lampu merah selama perjalanan.
Antrian di stasiun kereta tentu cukup ramai. Bahkan kursi kursi untuk menunggu yang disediakan tampak penuh.


Kami hanya berdiri, hingga kereta yang kami tunggu pun tiba. Kami masih sempat beristirahat di bangku panjang menunggu.
Apa hendak dikata ... penumpang kereta ekonomi AC, yang terbilang tak seramai kereta ekonomi biasa, kali ini nampak berjubel. Beberapa nampak ada yang duduk diatas gerbong. Aku dan suami berpandangan, seakan mengerti sesuatu hal. Yaitu amankan property berharga dalam posisi yang terkendali.


Maklum, suasana begini merupakan sasaran empuk pencopet ria untuk melakukan aksinya. "Lumayan buat week end", mungkin begitu fikir mas pencopet.
Dalam kondisi pintu kereta dibuka, beberapa penumpang berdesakan turun. Diantaranya mempersilahkan penumpang lain untuk turun. Kami pun bergegas masuk. Ups .. posisi kami tepat di sisi pintu. Walau pintu akhirnya tertutup rapat, dan aliran udara cukup bagus untuk segitu banyak penumpang, namun kami tetap saling menjaga.


Stasiun demi stasiun pun berganti. Dan kami berganti posisi, dari sisi pintu hingga ke tengah gerbong. Kami mencari jalur teraman, dimana penumpang datang dan keluar bisa bebas berlalu lalang, tanpa harus menyenggol kami. Padatnya keadaan, tentu saja membuat aku dan suami sedikit tersenyum, disertai brolan dan candaan mengupayakan lelah yang ada, terasa lebih ringan.


Belum aroma tubuh kelelahan, duren *tepatnya es krim duren* menambah kepenatan makin bervariasi.
Seketika kereta menge-rem, dan bahu kami berbenturan dengan bahu bahu orang lain. Wah beruntungnya diriku, di depan suami, dibelakang, dan samping ada beberapa lelaki dengan badan cukup padat. Sehingga ketika kereta berhenti, aku bisa mengandalkan bantalan empuk badan mereka. Karena bagaimanapun itu, tanganku tak bisa mencari pijakan untuk pegangan. Semua sudah tersisi oleh tangan tangan lain yang memegang erat gantungan, yang disediakan oleh kereta.


Tak dinyana, seorang lelaki muda dengan pakaian rapi menyelip diantara aku dan suami. Mataku tertuju pada kantong kantong celana. Tentu saja fikiranku langsung curiga ditengah kepadatan ini, masih ada yang berusaha "nyelip" dan mencari selah kesempatan. Suamiku pun menyadari dirinya mulai didekati lelaki yang mencurigakan.


Mataku tetap awas, walau sesekali aku terlihat bercanda dengan suami.
Hingga di pemberhentian berikutnya, kereta me-rem laju kendaraan, aku segera mengambil posisi yang diselipin lelaki tadi.
Dan ia menyadari bahwa, dirinya mulai terpinggirkan.


Bukan kali ini saja aku berdampingan dengan pencopet pencopet muda. Beberapa kali di busway, aku berdiri berdampingan, walau sasaran tembaknya adalah orang lain. Begitu juga ketika di metromini, aku sempat melihat, tas seorang wanita dibuka dari belakang sekalipun ia tak berhasil mencuri apapun.


Keadaan ini membuatku lebih waspada, namun tetap tenang. Situasi yang panik dapat membuat kita menjadi sasaran empuknya yang baru. Dan melupakan target pasar sebelumnya.


Rupanya, rel kereta api mendapat masalah ketika itu. Kereta ekonomi yang baru saja datang di Depok, memuntahkan banyak penumpang untuk menunggu. Keretanya tak bisa berjalan ... dan semua penumpang mengalihkan perjalanannya menggunakan kereta ekonomi AC, sekalipun ia membeli tiket ekonomi biasa.


Bisa dibayangkan bagaimana kami semakin berdesakan, ketika tiba di stasiun Depok. "Wah, .. biasanya gak begini kok!! Baru kali ini begini lagi .." ujar salah satu penumpang.
Aku berdiri mendekati jendela, di depan para penumpang yang duduk. Lelaki muda yang tadi mencoba mendekat, mulai berpindah posisi. Setidaknya kami merasa lebih aman.


Kereta berlalu tanpa menutup pintu. Sesaknya penumpang yang berdiri bergelantungan, membuat kereta berlari pelan, sampai di stasiun stasiun berikutnya.
Perlahan jumlah penumpang pun berkurang. Aku mendapat tempat duduk, sementara suamiku harus tetap berdiri hingga akhir tujuan. Namun drama desak desakan pun berakhir dengan tenang. Leganya ...


Kapok menggunakan trasportasi umum? Tidak juga ..
Tak ada istilah kapok, bila itu merupakan satu satunya pilihan. Sekalipun masih ada alternatif lain, seperti bus dan angkutan umum kecil lainnya. Namun kereta merupakan salah satu sarana transportasi yang murah meriah, dan cukup dekat dijangkau dari lokasi tempat tinggal.


Toh, drama desak desakan bukan hanya milik dunia transportasi, namun juga milik banyak keragaman aktivitas yang merangkum peminat dalam jumlah yang banyak. Apapun itu, tetap waspada !!
Kesadaran diri sendiri lebih penting ..

Selengkapnya...

3

2009_05_23 Night at Museum


Gambar diambil di sini


Film segala umur yang membuka fantasy penontonnya, cukup asik diterjemahkan secara keseluruhan. Dengan selingan komedi dan animasi penulis cerita .. kisah ini disajikan begitu kreatif. Pernah mendengar cerita tentang bagaimana isi museum sejarah yang menjadi manusia utuh ketika malam hari tiba?


Film ini merupakan kelanjutan dari seri pertama. Sayangnya, ketika itu aku tak sempat menyaksikannya. Sehingga tak punya gambaran seperti apa film ini berkisah.
Namun tak terlalu sulit menebak isi cerita sebelumnya, karena beberapa obrolan dalam cerita, merupakan petunjuk seperti apa gambaran kisah sebelumnya. Pun, tutur cerita film kedua ini tak terlalu berkaitan dengan film pendahulunya.


Film yang menggugah tawa penonton ini, mengagumkan dari sisi daya hayal penulis cerita, yang bisa diwujudkan dengan baik oleh team kreatifnya.
Bagaimana tiga cupid yang menjadi gambaran kita merupakan cupid cinta dan mampu menembakkan panah asmaranya kepada siapapun, kini terlihat "hidup" dan menyanyikan lagu cinta dan romantis kepada Larry Daeley dan Amelia Earhart yang tengah dikejar kejar oleh tokoh antagonisnya.


Bagaimana patung the thinker yang tak pernah berhenti berfikir dan hanya mampu menjawab "I'm thingking ... I'm thingking .." ketika pasangan utama mengandalkan sebuah jawaban atas permasalahan dalam cerita.


Atau ketika Einstein kecil dengan kepala bubble headnya menyanyikan lagu rap "I like it .. aha .. aha" dengan gaya asiknya!! Jangan lupa, ketika Theodore Roosevelt yang mematung tanpa lengan dan separuh dada, merasa gatal dihidung berlapiskan kuningan, minta digaruk karena gatal.


Amazing !!
Sisi sederhana yang sering kita lihat namun mampu diimajinasikan dengan baik. Benar benar penghayal yang kreatif ..


Namun cerita ringan dan sarat obrolan lucu ini, meninggalkan satu pesan moral yang disampaikan. Key of Happines oleh "Teddy" Roosevelt :


Do what you like, with someone you love


Do it now ..
Jangan lupa tonton film ini ya? ..
Sinopsis cerita:
Film ini mengambil seting lokasi di dalam sebuah museum di Washington. Ceritanya, American Museum of Natural History tengah menjalani renovasi. Karenanya, seluruh isi museum dipindah sementara ke Smithsonian Institution di Washington. Untuk mengawal pemindahan barang-barang ini dibutuhkan seorang petugas. Larry Daeley (Ben Stiller) yang terpilih menjalankan tugas ini lantaran prestasinya sebelumnya.


Nasib buruk rupanya masih menyertai Larry. Bisa ditebak apa yang terjadi, tak beda-beda jauh dengan sequel perdananya, yakni bangkitnya barang-barang museum itu. Bedanya, ceritanya kini lebih seru. Benda-benda tersebut mengacaukan seluruh isi museum. Penyebabnya adalah Akhmenrah (Rami Malek), tokoh jahat yang bangkit dan berusaha membangunkan seluruh isi museum.


Tentu saja Larry dibuat kuwalahan. Bagaimana tidak, ia harus berhadapan dengan koleksi Smithsonian yang mencapai sekitar 136 juta benda peningalan masa lalu. Yang menarik dari cerita ini adalah masuknya tokoh-tokoh ternama diantara koleksi museum yang bangkit lagi tersebut, diantaranya Amelia Earhart (Amy Adams), Theodore Roosevelt (Robin Williams), Albert Einstein (Eugene Levy), Ivan the Terrible (Christopher Guest), dan banyak lagi lainnya.
Selengkapnya...

9

2009_05_22 Double Award Dan Cerita Bijak

Gambar diambil di sini

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seorang mencoba merontokkan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong antara tembok yang dibuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, ia menemukan seekor cicak yang terperangkap pada ruang kosong itu, karena kakinya terperangkap pada sebuah surat.


Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika ia mengecek surat itu, ternyata surat itu telah ada disitu 10 tahun yang lalu, ketika rumah itu pertama kali dibangun.


Apa yang terjadi? Bagaimana seekor cicak dapat bertahan hidup disana dalam waktu 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun? Tanpa bergerak sedikitpun, adalah sesuatu yang mustahil. Bagaimana cecak itu makan?


Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan pekerjaannya. Apa yang dilakukannya dan apa yang dimakannya sehingga dapat bertahan. Kemudian tidak tahu darimana datangnya, seekor cicak lain datang dengan makanan di mulutnya. AHHH ...


Alangkah terharunya orang itu. Ternyata ada cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.


Sungguh ini adalah sebuah cinta yang indah. Cinta dapat terjadi diantara kedua ekor cicak. Apa yang dapat dilakukan cinta? Tentu sebuah keajaiban. Bayangkan cicak itu tidak pernah berhenti dan tidak pernah menyerah memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.


Dan janganlah mengabaikan orang yang anda kasihi ...
** cerita diambil dari motivasi.net



Award dari aldy


Bersama award ini, dan sebuah cerita penuh kasih untuk saling berbagi, aku ingin menghadiahkan kado istimewa untuk beberapa sahabat tertulis dibawah ini:
Semoga dapat disebarkan dengan kebaikan ...


Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. **Heather Pryor

Selengkapnya...

5

2009_05_21 Tukang Gerobak Sampah

Gambar diambil di sini


Dimana kekuatan seorang tukang gerobak sampah, yang berjalan sejauh kaki mampu menahan panas. Hingga bebal dan terkuliti oleh aspal aspal yang tak pernah ramah ..
Dimana sapa sapa ramah yang memberi senyum dan selalu membuatnya ringan dalam mencari dan terus mencari ..


Seorang yang sering kita lihat namun berlalu begitu saja dalam pengamatan kta. Seorang yang sigap mencari penghidupan, demi keluarga. Tak perduli panas terik, angin berbisik dan hujan mengguyur ..
Tak perduli mata mata yang membuang mukanya tanpa kasih dan uluran tangan. Tak perduli hilangnya kesempatan dan kegagalan yang bertengger di bahunya.


Yang ada hanyalah berjalan dalam doa doa penuh pengharapan. Yang ada hanyalah senyum senyum di rumah yang berucap, terimakasih dan pelukan terhangat.
Yang ada hanyalah segelas air putih dan sepiring tempe goreng yang menutup lapar dahaganya.


Pernah melihat penarik gerobak sampah adalah seorang bapak tua?
Karena kerasnya hidup dan beban, pekerjaan ini begitu "memakan" fisik nya. Artinya, .. seseorang nampak terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya.


Jalan raya yang padat oleh kemudi kendaraan, pun ia tebas melintang. Hingga suatu ketika, suamiku pernah melihat seorang tukang gerobak sampah melintas di depan kendaraannya. Dengan mata mengamati sekeliling, ia mencoba untuk menyeberang arus kepadatan. Terdampar ditengah tengah keramaian .. dengan klakson klakson yang memintanya untuk segera enyah dari situ.


Seraut wajah penuh kekhawatiran dan ketakutan, namun ditutupi oleh semangatnya untuk terus bertahan, membuat suamiku mengamati satu kekaguman dan pendirian yang teguh. Diberinya ia kesempatan untuk menyeberang dan melintas di sisi kendaraan. Tak pelak .. kekuatan itu memberi nya hadiah beberapa lembar pundi, yang membuatnya terkaget kaget. Haru ... dan syukur yang tak mendua.


Sebuah senyum seorang tukang gerobak sampah begitu meneduhkan hati siapapun yang melihatnya ikhlas. Dan cerita suamiku, membuat ku belajar tentang hidup yang keras namun bersahabat dengan indahnya kebersamaan.


Pekerjaan memungut sampah dan menggiringnya ke penampungan sampah, bukan pekerjaan mudah, ringan pun diminati orang. Mungkin itu terbilang pekerjaan terakhir yang bisa dilakukan, bagi sebagian orang.
Namun tanpa seorang tukang gerobak sampah, apalah artinya tempat kita ini? kota ini? dunia ini? .. Tak ada keindahan, kebersihan, apalagi kesehatan.


Banyak diantara kita yang masih mengandalkan petugas kebersihan dalam menyelesaikan sampah sampah yang sengaja dibuang begitu saja, karena malas. Karena enggan mencari tempat sampah yang juga terbatas jumlahnya.
Sampai hujan turun begitu tumpah ruah, sebuah kisah baru pun dimulai. BANJIR !!!


Seorang Tukang Gerobak Sampah tak pernah berhenti sampai dimana pun. Sekalipun kompensasi yang diterimanya tak seimbang dengan lelahnya fisik dan mental. Menyaksikan gemerlapnya dunia dan menahan perihnya beban kehidupan.
Berapa kira kira pendapatan yang ia terima perharinya? Tentunya tak selalu sama, dan bukan merupakan jaminan pula, akan memperoleh keberuntungan yang sama tiap saatnya.


Berapa banyak tanya yang akan ia layangkan, kepada nasib .. akan seperti apa harinya esok dan esok tiba? Akankah istri dan anaknya mampu bertahan dengan nikmat kekuatan yang ia tunjukkan hari demi hari.
Sebersit doa selama ia terus berjalan .. adalah keyakinannya ketika ia beranjak pulang ke rumah.

Selengkapnya...

4

2009_05_18 Jika Aku Menjadi - Kuli Panggul


Gambar diambil di sini


Kuli panggul.
Itu lah tema acara "Jika Aku Menjadi" sore ini (16 May 2009), yang berkisah tentang kehidupan Mbak Painem dan Mbah Citro tinggal di Desa Karang Anyar, Jogjakarta.


Seorang pemain piano muda yang biasa menghabiskan uang yang diperolehnya dengan berdugem ria sampai fajar tiba, kali ini harus memposisikan dirinya menjadi seorang kuli panggul pasar.
Menemani Mbah Painem yang berusia 70 thn lebih namun masih kuat dan murah senyum ini, memulai aktivitasnya menuju Pasar Legi pukul 03.00 pagi. Waktu dimana ia baru saja pulang bersenang senang.


Sekali memanggul, Mbah biasa mendapat upah Rp. 2,000. Perjuangan memanggul berkilo kilo barang dimulai pemuda itu, dengan memanggul arang yang besar besar. Sekali panggul bisa 4-5 karung yang beratnya @15 kilo- 20 kilo. Istilah "Susah sekali mencari uang" ditemukannya sebagai satu pelajaran hidup memaknai hasil kerja.


Apalagi terkadang Mbah harus menurunkan barang dari truk, menuju tempat yang dituju. Jalannya pun beberapa kali nyasar, naik turun tangga. Untuk beberapa kali bawaan, ia mendapat Rp 5,500. Yaitu Beberapa karung bawang putih yang ia angkut, tanpa mengeluh, terlebih bilang capek.


Suami Mbah Painem, Mba Citro berusia 80 tahunan. Mengingat usia yang begitu renta, ia terlihat menjaga rumah dan memelihara ayam yang ada dipekarangan rumahnya. Ia sempat jatuh di halaman rumahnya, sehingga kekuatan fisiknya pun rapuh.
Kekuatan finansial pun beralih kepada sang istri, Mbah Painem.


Kesederhanaan terlihat diantara kehidupan pasangan tua ini. Berkah yang diperolehnya merupakan satu rizki yang Mbah syukuri menghidupi hari harinya. Betapa semua begitu terbalik dengan kebiasaan seorang anak muda yang ringan memperoleh rizki dengan kelebihan yang dimiliki.


Tidak hanya menjadi seorang kuli panggul, Mbah Painem juga memetik daun jati untuk dijual di pasar. Dengan 1 bongkoh/ikatan, ia jual Rp. 2,000. Hanya daun muda yang dipetik nya. Tak terlalu sulit bagi Mbah untuk melakukannya. Lain dengan kita tentunya yang belum cekatan dalam memilih.


Mbah Painem hanya memetik untuk 2 ikat saja dengan bayangan, Rp. 4,000 esok akan dipegangnya. Daun jati itu, biasa digunakan pedagang daging sebagai pembungkus daging yang dijualbelikan.


Mbah Painem bekerja untuk menunjang kebutuhan suami, anak dan seorang cucunya. Dengan penghasilan yang tak seberapa, tentunya variasi makanan pun tak bisa banyak.
Lain kalau kita tak selera makan, tentunya kita suka ngambek atau cemberut. Namun kesederhanaan ini, membuat kita bisa banyak bersyukur dan menerima.


Kondisi rumah yang sangat seadanya termasuk atap rumah yang bolong, tak membuat rasa syukur itu hilang. Setidaknya mereka memiliki tempat untuk berteduh dan sejenak beristirahat bersama keluarga.


Malam itu Mbah Citro mendapat panggilan memijat dari seorang tetangganya.
Biasanya mbah menerima panggilan sore atau malam hari. Rata rata Mbah Citro menerima panggilan 20 orang seminggu, dengan upah Rp. 20,000.


Tayangan ini merupakan sajian yang patut mendapat acungan jempol. Membuka pola fikir manusia manusia yang gelap oleh kemegahan dunia, sementara kesulitan masih merangkul banyak kerabat kita.


Begitu banyak tangan tangan yang membutuhkan. Jari jemari yang membuka diri untuk pertolongan dan bimbingan.
Adakah diantara yang mau melihat sekeliling kita untuk berbagi?
Tidak hanya sebuah perhatian, namun juga sebongkah dukungan untuk lebih baik dalam melihat hidup yang selalu memiliki kesempatan.


Terbersit untuk mencoba mengikuti acara ini, untuk sebuah pemahaman hidup yang sarat oleh rasa syukur dan kerja keras. Menelaah kehidupan dan mengerti jerit tangis mereka yang amat membutuhkan.


Mm .. cobain gak ya? (^o^)
Selengkapnya...

6

2009_05_17 Reuni ala Fesbuk ..

Syndrome REUNI banyak terjadi semenjak ada Facebook.
Sudah berapa banyak reuni terjadi karena jalinan komunikasi begitu mudah diraih dengan jangkauan online dunia maya. Tak perduli jarak, tak perduli waktu, komunikasi pun terbuka begitu luas dan mudahnya.


Indahnya kebersamaan dan tali silahturahmi diantara kawan lama dan kerabat nan jauh. Itu pula yang terjadi denganku. Sudah lama aku gembar gembor tentang reuni pertama, sekolahku dulu .. hingga kini belum tersaji lewat tulisan.
Hi hi bingung juga waktu Mbak Reni mengusulkan untukku menuliskan cerita tentang reuni yang baru saja terjadi. Terlalu banyak cerita dan foto foto yang membuahkan banyak tawa dan kenangan masa lalu.



Aku mulai dari mana ya?
Ketika itu .. reuni pertama teman teman lamaku berlangsung spontan dan aghhh .. surprising !! Siapa sangka kita bisa bertemu setelah sekian lama terbilang jarang *atau bahkan tak pernah* bertatap muka. Tak semua yang datang, namun cukup mewakili. Beberapa masih ada yang bertugas di luar negeri, dan diluar kota. Mereka menitipkan pesan dan salam salam lewat fesbuk.


Aku turut ramai menghubungi beberapa teman lama. Secara dahulu aku termasuk pendiam dan boleh dibilang kalem *yang protes tandanya sayang .. hi hi*
Tentunya itu membuahkan kekagetan tersendiri diantara mereka, mengetahui betapa ceriwisnya aku sekarang. Hi hi ..
Tak sedikit komentar yang mengatakan aku berubah dengan sifatku yang satu ini. Banyak pula yang meraba raba ... yang mana sich mahluk cerewet ini? he he ..


Itulah indahnya pertemuan pertama.
Rupanya begitu bertemu, mereka spontan mengenalku dengan baik. Secara porsi tubuhku tak banyak berubah. Langsing ... plus langsung !! ha ha ..



Begitu juga pertemuan kedua yang terjadi beberapa bulan berikutnya. Wah tak harus menunggu sampai 6 bulan, apalagi setahun untuk bisa kumpul kumpul lagi. Judulnya memang bukan reuni. Tapi kumpul kumpul !! He he ..
Kebetulan ada seorang teman jauh yang datang, jadi kami berencana untuk berkumpul kembali. Tentu hal itu tak ditolak teman teman yang lain.


Wah .. mantap kali !!
Soal tempat tak menjadi masalah, selama itu mudah dijangkau. Yang penting tetep ketemuan dan ngerumpiiii .. yang lama. Aku selalu bertindak sebagai Mamaradzi. Itu panggilan mereka buatku, secara aku paling suka mengambil foto mereka. Dan mencari detik detik candid camera. Wah .. gak kebayang komentar komentar teman teman nantinya.


Pertemuan ketiga ... disayangkan aku tak bisa ikut. Karena sesuatu dan lain hal ... akhirnya aku bersemangat untuk datang di pertemuan berikutnya.
Walau tak banyak yang datang .. tapi tentunya kebersamaan itu tetap tumbuh dan hadir.



Banyak cerita masa lalu yang akhirnya menjadi bahan tawa dan canda. Ups ... aku jadi ketahuan dech, dulu pernah suka sama siapa !! Ha ha ..
"Coba ya, aku buka foto foto lama ... foto yang cerewet satu ini gak ada!! Paling gak gaullzzzzzz ...." ha ha ungkap temanku, sambil menunjuk ke arahku. Waduh .. aku dulu emang gak gauls. Asli pendiam dan igh .. kalem banget. Anak baik baik dech ..
Sekarang? .. Mm ... pubernya telad kali ya? Jadi dadakan dech gaulznya ... Ha ha ..


Beberapa kini menyebutku dengan ratu fesbuk. Secara aku sering online hampir setiap hari ..
Buatku berada diantara teman teman tentu merupakan satu hiburan tersendiri. Dengan duduk manis di depan komputer, kita bisa berkelana dan saling menyapa sahabat. Mm ... indah bukan?


Ceritanya, team Eo tengah merencanakan pertemuan akbar kembali. Beberapa teman sudah mengusulkan tempat. Tanggal pun sudah ditetapkan.
Semoga lancar ya? ... Tak ada yang lebih indah dari kebersamaan diantara teman teman lama ..

Selengkapnya...

3

2009_05_16 Arisan .. Apa hanya Milik Ibu Ibu?

GAK .. hanya ibu ibu loh yang doyan arisan !!
Buktinya di film bertitel ARISAN, yang datang juga ada cowok cowoknya. Kalau soal mayoritas .. ya, perempuan lah yang doyan arisan.


Lah tumben kali ini ngobrolin arisan? Emang mau ngajak arisan ya? Hue he he ..
Gak dooonkkk ...


Gambar "Arisan" diambil di sini
Ceritanya beberapa hari yang lalu, aku baru ber-arisan ria dengan beberapa keluarga. Menyambung tali silahturahmi dan saling mengunjungi. Melihat perkembangan dan saling menanyakan khabar. Rasanya ini bagian yang dianjurkan Nabi, yaitu saling mengunjungi ..
Selain kekerabatan semakin akrab, tentunya tali silsilah tidak hilang begitu saja.


Apa saja sich yang biasanya dipersiapkan dalam arisan?
Sederhana nya memang hidangan untuk menjamu tamu dan kerabat yang datang. Tak perlu mewah apalagi berlebih. Yang penting kebersamaan tetap terjalin.


Lalu dana arisan, setelah dirundingkan berapa dana yang siap dianggarkan untuk dikumpulkan. Kekuatan keuangan masing masing orang tentunya berbeda beda, alangkah baiknya bila tidak memaksakan diri untuk mengeluarkan sejumlah dana hingga melebihi kapasitas yang disanggupi. Kembali ke tujuan semula, tentang kebersamaan dan menyambung tali silahturahmi, selain merupakan ajang "menabung" selama tidak tergoda untuk keperluan lain.


Itu pesan positifnya yang bisa disampaikan ...
Namun ada gak sich cerita negatifnya kalau arisan? He he ...
Tentunya ada. Pertama jadi ajang untuk memamerkan kelebihan. Tentunya perkembangan positif yang dialami beberapa anggota arisan, bila tidak disingkapi dengan rendah hati dan kebaikan, akan berbelok arah menjadi cerita yang berkesan memajang profile diri. Tentu karena tidak semua diantara mereka memiliki keberuntungan yang berlebih.


Kedua, jadi ajang bergosip.
Yang ini memang tidak bisa ditolak. Namanya juga kumpul kumpul. Pembicaraan politik dan sampah yang menjadi dilema warga kota, tentu tidak menarik untuk menjadi topik hangat dalam arisan, bukan?


Ketiga, ajang berdagang.
Mungkin termasuk fasilitas lebih. Beberapa kalangan tertentu melebarkan makna arisan untuk ajang berkumpul dan berdagang apa saja. Seperti baju, perhiasan atau apa saja yang menjadi ketertarikan. Waduh .. gimana mau menjadi ajang menabung, kalau toh akhirnya pundi pundi itu banyak bocornya?


Buat yang agak susah menabung, tentu arisan cukup membantu dalam hal mengumpulkan dana guna investasi. Namun hasil yang diberikan adalah sama dengan iuran atau penyisihan dana yang bisa kita lakukan sendiri, karena di dalam arisan tidak ada kelebihan dana sebagaimana asuransi atau menabung di bank.


Terutama karena dana arisan itu datang melalui pengocokan/pengundian, sehingga tidak dianjurkan untuk mengandalkan dana arisan sebagai satu investasi lebih atau tabungan yang sewaktu waktu dapat diambil manfaatnya. Dana arisan dapat terjadi bila terdapat satu kelebihan dana, yang tidak menganggu alokasi dana penyimpanan.


Arisan adalah sebuah kegiatan mengumpulkan uang oleh beberapa orang dengan nilai yang sama. Uang yang terkumpul tersebut kemudian dimenangkan oleh salah seorang dengan cara mengundinya. Pengumpulan uang dan undian ini diadakan rutin secara berkala sampai semua orang mendapatkannya. **Perencana Keuangan


Arisan saat ini, sudah menjadi satu gaya hidup, terutama bagi ibu ibu. Tapi karena kesamaan profesi, hobby, dan lokasi, arisan ini bisa berkembang menjadi hal lain. Membangun jaringan dan komunitas tertentu hingga kepada social network yang luas dan ajang memiliki sesuatu dengan cara mencicil, seperti halnya di sini.


Tidak hanya arisan Rt, Rw, arisan keluarga, arisan kantor .. arisan dunia maya atau yang disebut dengan arisan online, namun juga ada arisan desa. Yang dijadikan sarana iuran adalah beras. Kebersamaan itu dimulai dengan keberangkatan bapak bapak di wilayah pedesaan menuju satu rumah yang telah ditunjuk menjadi tuan rumahnya. Mm .. unik juga ya?


Bagaimana dengan arisan di sekitar rumah, anda?
Ada yang ikut?


----
Related posts
----
Selengkapnya...

3

2009_05_15 Kaomoji-Emotican ala Jepang


Gambar diambil di sini


Kaomoji ..
Masih "berbau" emoticon yang menjadi kekuatan ekspresi. Namun yang satu ini bermain diantara huruf dan tanda baca.
Biasa digunakan di banyak tulisan, sms dan kini dunia FB.


Menekuni Facebook, rupanya memanh tak se ekspresive ketika terjun ke dunia plurk. Status yang dilemparkan ke forum masih sama, namun dengan layout atau penampilan yang berbeda.


Plurk memberi fasilitas nilai yang diberikan kepada usernya *dinamakan karma* dan asesoris emoticon yang bergerak secara animasi. Namun berbeda dengan FB yang tersaji standard officially, tidak dapat menyertakan emoticon sebagaimana halnya plurk.


Kini FB, tetap hidup dengan variasi emoticon yang berbeda. Beberapa pengguna efbi sering menuliskannya beberapa. Seperti ^-^ dan T-T. Emoticon apa ya ini?


Pernah dengar Kaomoji?
Berdasarkan namanya, tentu emoticon ini berasal dari Jepang. Kao berarti wajah, dan moji berarti huruf. Sehingga diartikan kaomoji merupakan huruf huruf yang mencerminkan ekspresi wajah.


Unsur-unsur karakter khusus yang membentuknya biasanya terdiri dari tanda kurung tutup sebagai wajah, tanda kutip sebagai mata, dan garis bawah sebagai mulut **united indonesia


Kaomoji cukup fleksibel, dengan variasi penggunaan huruf dan tanda baca, kita bisa berkreasi untuk menciptakan simbol yang lebih unik. Seperti tersebut dibawah ini:


Tersenyum (^_ ^)
Tersenyum (^- ^)
Tertawa lebar (^O^)
Senyum simpul (^ . ^)
Bersorak riang \(^O^)/
yes, berhasil! o(^_^)o


Berseru (^ 3 ^)
Senyum malu, tersipu (*^-^*)
Senyum merona (o^-^o) -- ( *o*)
Ngedipin mata (^_~)
Peace (^o^)v
Surprise (*3*)
shock (o.O)
Sleeping (-.-)Zzz, (Z.Z), (-_-)zzz, (_ _ ).zzZZ, (z_z)
Shyness (*^^*)
I don't know (?_?)
thumbs up d(^_^)b
Good bye (^o^)/~~
Bosan ketiduran
(_ _')
Melotot/heran
(@_@)
Bertanya tanya
( ?_?)
Menitikkan air mata
(; _ ;)
Memohon
m(_ _)m


Merasa terganggu ("- " ;)
Gugup (-_- ;)
Garuk-garuk kepala f(^_^)
Menangis (T_T)
Menitikkan air mata (; _ ;)
Manyun (" ~ ")
Geram (>_<) >.<>(x_x)
Putus Asa (o_ _)o
Dicium (*^.^* )
Manyun (" ~ ")
Merokok (^o^ )..ooOO

Begitu beragamnya variasi kaomoji, hingga kita bisa berkreasi sendiri sesuai daya imajinasi. Seperti yang bisa dilihat di sini, di sini dan di sini.
Mau mencoba?

----
Related posts
----

Selengkapnya...

7

2009_05_14 Mimpi Tentang Awan



Beberapa waktu lalu, aku bermimpi tentang awan. Gambar di ambil di sini.


Awan itu sejajar dengan jalanan. Jalan yang besar dan pikuk oleh lalu lintas kendaraan. Aku di sisi jalan, melihat tepian jalan yang bersebelahan dengan awan, tebal putih dengan warna warna yang indah. Ada kemerahan di ujung sana, jingga dan ada kebiruan. Cantik sekali, sekaligus cukup mendebarkan karena keindahannya.


Aku melihatnya beberapa kali di sisi jalan yang berbeda. Kekagumanku sekaligus ketakutanku membuatku ingin mengamati lama, namun juga khawatir. Soalnya aku tak terlalu suka ketinggian.


Mengubek ngubek koleksi pustaka Om Gugel, aku menemukan beberapa jawaban atas mimpiku. Mm ... percaya boleh tidak pun boleh ..


Jika anda bermimpi melihat awan putih alamat kebahagiaan dalam perkawinan sukses dalam perdagangan dan kesehatan terpelihara dihari tua. Mimpi awan mendung gelap peringatan anda harus hati-hati, karena segala barang yang disuka. Mimpi awan terlihatnya merah bertanda suatu desa akan ditimpa celaka dan mungkin kampung anda. Mimpi melihat awan menghitam bermakna akan datang satu kesusahan.**geocities


Aku pernah membahas mimpi dan karekternya di sini. Setiap orang pernah bermimpi yang banyak dipengaruhi oleh banyak hal. Kondisi fisik, beban fikiran, bunga mimpi, atau pengaruh keadaan sekitar.


Merasakan badannya tertutup awan ; maksudnyatercapai. Badan merasakan di bawa keatas oleh awan ; selamat. Melihat rumahnya tertutup awan ; tercapai maksudnya. Melihat awan berwarna merah/hitam ; akan mendapat susah. Melihat awan yang jatuh ke desanya ; murah makanan. **Matabumi

Beberapa hari sesudahnya, aku kembali bermimpi tentang awan. Ceritanya aku bertiga dengan teman teman kuliahku, naik mobil .. semacam caddilac yang atapnya terbuka. Lalu hendak melewati jembatan panjang ... tiba tiba kulihat di ujung jalan awannya nampak mendung. Hanya dibagian itu aja, lainnya awannya cerah.


Penasaran, kami bertiga meneruskan perjalanan. Rupanya, jembatan itu terpotong. Bagian yang berada dibawah awan, jembatannya patah. Alhasil, kami pun jatuh.
Wah .. rasanya kok beneran, melayang jatuh. Tapi entah kenapa .. kami bertiga sampai di ujung jalan berikutnya. Seakan ada yang membawa kami kembali terbang ke jembatan itu. Wah terkaget kaget, sekaligus bersyukur masih diselamatkan.


Semoga ini hanya bunga mimpi yang memberikan keindahan gambaran, di kala terlelap ...
Kalaupun firasat atau petunjuk pesan .. mari kita pasrahkan kepada yang Punya Maksud Di Atas.


----
Related posts
----
Selengkapnya...

7

2009_05_13 Cantik .. ala Mencari Pasangan


Gambar diambil di sini


Duch .. masih jomblo nich !! (T_T)
Kepingin seperti teman teman lain, yang sudah pada punya pasangan. Berandai andai memiliki pasangan paling sempurna di dunia yang bisa berbagi kesulitan berdua. Menaklukan seisi cakrawala, dan hanya di temani bintang bintang, BERDUA !!


So sweet ...
Dunia hanya milik berdua, yang lain cuman ngontrak dech .. !! He he he ..


Setiap orang memiliki banyak kriteria dalam mencari pasangan hidupnya, seperti yang tersebut di sini. Adakah yang cantik, ganteng dan berbody aduhai? Adakah yang setia, baik hati lagi jujur? Atau yang santun, penyabar dan suka menghadiahi dengan beragam hadiah?
Yang mau mencari pasangan hidup berdasarkan zodiaknya juga ada di sini dan menemukan tips beragam yang mungkin bisa membantu pun ada di sini dan di sini.


Apa kriteria anda?
Orang tua banyak memberi masukan soal bobot bibit dan bebet *habis itu babat donk ya?*. Tentang bagaimana karakter si pasangan, berasal dari keluarga baik baik kah ia? Ini penting dalam hal menjaga nama baik keluarga dan generasi berikutnya.


Berbeda dengan saran yang diberikan Pendahulu kita, untuk melihat pasangan dari agamanya, kecantikannya, keturunan dan materinya. Tapi alangkah baiknya bila kita artinya tidak mengartikannya secara kecil.


Kecantikan itu hadir bila dirunut oleh hatinya yang juga cantik. Toh kekuatan fisik seseorang akan lulur dimakan waktu. Semakin senja kelak seseorang, kecantikannya pun perlahan memudar. Tapi tidak hatinya. Seseorang dengan keindahan hatinya, akan memberi cahaya kepada keindahan wajahnya.


Agama terkait dengan keimanan seseorang. Bagaimana kelak ia bisa membimbing dan dibimbing dalam satu visi, satu misi dalam keluarga. Agama merupakan fondasi yang kuat dalam membina rumah tangga yang panjang, kokoh dan tahan banting. Tapi toh banyak juga pasangan berbeda keyakinan sanggup bertahan dalam porsi yang kuat sampai usia senja.


Materi, tentu tidak terkait dengan seberapa kaya nya kah ia??
Namun didasarkan kepada, seberapa mandirinya ia untuk bisa bersama sama berjalan dalam bahtera rumah tangga yang kuat?
Selama ia bertanggung jawab secara financial, tentunya ia sudah bertanggung jawab secara invidual untuk mandiri dan siap berdikari.


Lalu bagaimana dengan mereka yang mengharapkan kesempurnaan pasangan bagi keturunannya?
Seorang ibu, nampak begitu khawatir dengan pilihan putranya. Walaupun mereka belum lama berpacaran, namun keinginan buah hatinya untuk serius dan membina rumah tangga, cukup membuatnya merenung dan banyak berfikir.


Beberapa ketidakcocokan terhadap pilihan buah hatinya telah mengusik sedikit ketenangannya. Entah apa pastinya, namun beberapa alasan yang dikemukakan nampak tidak signifikan.


Apa sebenarnya yang menjadi kriteria baik seorang pasangan? Bukankah, kita juga memiliki kekurangan sebagaimana mereka memiliki kekurangan. Bukankah kita memiliki keterbatasan sebagaimana halnya mereka? Lalu mengapa kita hanya melihat kelebihan kita tanpa sudi melihat kelebihannya?


Adakah ini soal waktu?
Diantara penyesuaian demi penyesuaian yang kelak akan membuka mata kita?
Bukankah kita hidup di negara yang sarat perbedaan? Perbedaan budaya, namun tetap saling menghormati? Mengapa dalam lingkup "negara terkecil", kita tidak bisa begitu?


Tak mudah juga mengubah satu bentuk tradisi yang mengharuskan untuk mengikuti tradisi lainnya dalam waktu singkat. Alangkah indahnya bila tradisi yang berbeda itu tetap hidup dalam wadahnya masing masing, namun bisa disejajarkan, dan seiring sejalan ..


Buang semua kriteria fisik !!
Buang semua kriteria pangkat, dan status sosial ..
Karena hati, kepala dan tangan adalah modal untuk mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Untuk apa cantik, bila hatinya tak secantik wajahnya? Toh kelak wajah akan menua, keriput dan rapuh. Namun tidak hatinya ..
Untuk apa kaya, bila itu datang bukan dari keringatnya sendiri?
Untuk apa pujian dan harga diri, bila itu harus mengorbankan pihak lain?


Bukankah dalam keluarga, kebersamaan itu tetap ada? *aku merindukan kalimat itu bisa hidup selamanya di dunia ini*
Agh, aku hanya manusia yang masih belajar dan sedikit memberi kecupan kecil terhadap satu penilaian yang singkat. Kita kembalikan kepada doa doa yang mendekatkan kepada jawaban jawaban paling tepat dalam membuat keputusan.


Kepada renungan ...
Kepada Tuhan yang Maha Memiliki Jawaban ..
Mungkin teman teman bisa membantuku memberi saran?


Kadangkala aku bertanya di mana cinta berada
Tersembunyi tiada kunjung menghampiri
Dua angsa memadu rindu di danau biru bercumbu
Pagut sepi ku di sini letih hati


Begitu jauh waktu kutempuh
Sendiri mengayun biduk kecil
Hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan


Kadangkala aku berkhayal seorang di ujung sana
Juga tengah menanti tiba saatnya


Begitu ingin berbagi batin
Mengarungi hari yang berwarna
Di mana dia pasangan jiwaku
Ku mengejar bayangan


Begitu jauh waktu kutempuh
Sendiri mengayun biduk kecil
Hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan


Aku berkhayal... Oh...


Begitu ingin berbagi batin
Mengarungi hari yang berwarna
Di mana dia pasangan jiwaku
Ku mengejar bayangan, kian menghilang


Biduk kecil hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan, oh...
**Pasangan Jiwa by Katon Bagaskara

----
Related Posts
----
Selengkapnya...