2009_31_12 Tour of Jogja - Day 2 (Visit Borobudur)


Borobudur
08.00 am.
Mampir di Warung Poci ..
Warungnya sederhana .. tak terlihat mewah, namun sarat kenyamanan. Menikmati secangkir teh poci hangat dengan gula batunya sambil lesehan. Hanya kami berdua yang duduk di warung itu. Beberapa piring sebelumnya, sisa tamu, sudah diangkat dan dibersihkan. Ups .. warungnya buka jam 09.00??
Lah ini jam berapa??


Untung pemilik warungnya ramah. Kami dipersilahkan duduk dan menanti hidangan.
"Unjuk an ne opo mas?" tanya sang ibu pemilik warung. Dan dijawab suamiku, " Sarapannya ada apa aja, bu?" qk qk ... gak nyambung ..


Paham dengan masalah bahasa, sang ibu berubah haluan dengan bertutur bahasa nasional. "Minumannya adanya teh poci, es jeruk .... " Sang ibu menyebutkan beberapa. Dan kami lebih suka menikmati hidangan teh poci. Sementara hidangan akan disajikan ala masakan padang .. "ditebar" gitu ... ^.^


Suamiku asik mengambil lembaran koran dan membacanya. Sementara aku mulai membuka facebook dari mobile hp. Teringat ketika tadi memasuki gerbang wisata Gn. Merapi, Pak Yoyok menunjukkan "jln Roso", tempat dimana Mbah Marijan menetap. Hingga kekagumanku akan megahnya Gn. Merapi yang selama ini hanya kulihat dari layar kaca.


Aroma nasi merah mengepul menganggu hidungku. Ayam goreng, tahu dan tempe bacem, sayur sambel ijo, dan daun singkong rebut dengan kuah areh diatasnya .. masih hangat, disajikan di piringnya. Agh .. sarapan dulu ya?


Wah .. nikmat banget ..
Rasanya aku kangen masakan rumah begini. Sederhana .. namun pas diperutku. Sampai nambah boo ... ha ha ha
Aku suka daun pepayanya, hingga suamiku menikmati melihatku melahapnya 1 piring sendiri.


09.30 am.
Lanjuttt ... menuju Borobudur.
Wah langit terang dan indah. Awan berkelompok membentuk gumpalan HDR yang indah. Kamera pun langsung beraksi .. sekalipun miris melihat batere tinggal sedikit.


Muntilan .. itu nama yang tertulis di sisi kiri kanan jalan. Getuk goreng menjadi satu khas jajanan disini, cerita Pak Yoyok. Tapi aku tak terlalu berminat tentang makanan. Buatku, liputan foto lebih bernilai .. ha ha ha ..
09.35 am.


10.00 am.
Tiba di Borobudur ... hujan???
Oh rintik rupanya .. awan terlihat tebal menggumpal. Mana ndak bawa payung ??
Tapi penyewaan payung banyak berseliweran menawarkan payung payungnya. Borobudur terlihat tinggi puncaknya .. dan megah. Sudah lama aku tidak kemari. Terakhir?? kelas 5 SD dech kayaknya ...


Kali ini hujan benar benar turun. Dan aku pasrah saja ..
Hujannya kecil kecil .. entah sampai kapan akan berhenti. Penyewa payung terlihat puas menyewakan dagangannya. Hujan selalu membawa berkah bagi mereka.


Penjaja minuman nampak antusias menawarkan botol botol minumannya. Sekalipun kami menolak, namun ia tak berhenti untuk datang. Penjaja lainnya datang menawarkan jasa pijit dan souvenir khas Borobudur. Untung aku masih ingat bahasa jawa dikit dikit. "Mboten mas, maturnuwun", tolakku ..


Hujan rintik rintik perlahan berkurang. Suamiku bilang," Sudah tak geser awannya ke arah sana" .. uangkapnya sambil bercanda. Lalu aku melanjutkan," kalau orang jawa bilang .. Ojo ngapusi tho mas .."
Ha ha .. dan suamiku tersenyum ..."ndak dihapus kok" ... ha ha ha ..


Sambil duduk santai menanti hujan reda, suamiku berujar," Disini lucu ya? Kamera dihargai Rp. 1.000 sebagai tiket masuk. Sementara handycam dihargai Rp. 5.000. Gak tahu dia kamra DSLR harganya bisa beberapa kali lipat harga handycam".


Seorang wanita tua mendekati kami menawarkan dagangannya. Alat kerok dari tanduk kerbau katanya. Melihat usahanya gigih menawarkan dagangannya, kamu akhirnya luluh membeli juga.
10.30 am


12.15 pm
Istirahat sejenak diantara stupa Borobudur, yang penuh oleh manusia manusia dengan pengharapan tinggi. Beberapa pemandangan sudah kuabadikan, walau bocor disana sini ... agh, bikin geram saja.


Tak pelak lagi, keinginan untuk ke Prambanan jadi surut, mengingat keramaian yang teramat sangat ..
Bagaimana mau ambil foto??? Ha ha ha ..
12.20 pm


13.30 pm
Hujan rintik rintik .. sebutir buah kelapa menjadi pilihan kami dalam melepas dahaga. Tak banyak yang bisa didapat hari ini ..
Penuh keramaian .. hujan. Rasanya "Anda belum beruntung". Kami putuskan untuk mencari makan siang sejenak. Jalanan basah .. sembari mendengarkan radio yang bertutur tentang kepergian Gusdur, Bapak Pluralisme.
13.40 pm


15.00 pm
Selokan Mataram, jln Kaliurang .. Gudeg Yu Djum ..
Mantap nian !! Sekali menikmati langsung jatuh cinta. Terutama oleh alunan keroncong khas Jawa yang dinyanyikan di pintu masuk.


Penyanyinya seorang ibu tua. Suaranya cantik ala penyanyi keroncong. Lagu lagu yang dibawakan, seperti Teluk Bayur dan beberapa lagu lain yang kukenal begitu akrab dan indah didengar. Aku menikmatinya, sembari menggoyangkan bahuku .. lalu tenggelam dalam nikmatnya gudeg Yu Djum.


Yuk .. kita lanjutkan ceritanya melancong ke Prambanan ..

0 Fans Berat: