2008_11_02 Liburan ke Pantai Carita I


Bibir tambah Jontor ..
Radang tenggorokan bikin teler ... eeegghhh .. kenapa habis liburan begini ya???


Diawali ketika Saptu yang lalu, rencana liburan bersama teman teman suamiku ke pantai Carita Anyer. Sariawan di bibir memang lebih menyala semangatnya dibanding aku. Karena perjalanan ke sana saja memakan waktu beberapa jam (4-5 jam) dari Jakarta. Belum lagi ditambah acara pagi itu yang membedakan kami dengan tujuan masing masing. Aku bersama temanku mengunjungi teman yang baru saja melahirkan, dan suamiku yang berolahraga bersama teman temannya.


Alhasil, kami berangkat malam menyusul rombongan yang sudah berangkat sedari pagi. Mm .. perjalanan tidak terlalu macet, mengingat kami memulainya setelah maghrib. Suasana malam cukup membuat kami 'awas' dan membuka mata lebar lebar terhadap kondisi jalanan yang beberapa masih tidak mulus dan mengalami perbaikan disana sini.


Singkat cerita kami tiba pukul 23.oo wib. Aku lelah ..
Aku tidur bersama sama keluarga yang telah terlelap sebelumnya. Cowok cowok berkumpul sendiri di kamar yang berbeda.


Rupanya kekhawatiranku dipahami oleh suami. Karena aku punya kebiasaan aneh, bila menginap di satu kamar yang baru saja kudatangi. Yaitu .. mimpi buruk!!
Bukan sekedar buruk oleh mimpi tanpa pesan, namun oleh mimpi yang tak diharapkan siapapun. Mimpi mimpi itu akan membuatku mengigau ketakutan atau mengingau membaca salah satu ayat doa.
Itu yang kulakukan ketika tidur, membaca doa hingga 7x per surat, agar tidak ditampakkan dalam mimpi. Namun mimpi mimpi itu datang tak terelakkan.


Tepat jam 1, rupanya bakal bakal mimpi itu nampak sudah, aku terbangun dan menuju ke toilet. Beberapa keluarga nampak tertidur. Akhirnya aku memilih beristirahat memisah di ruang keluarga, di depan tv. Aku mengabarkan suamiku, dan ia segera datang menemami. Disitu rupanya aku bisa tidur tenang .. sampai pagi !!


****
Pagi ... !!!
Jalanan di Jln Raya Anyer km 9, terlihat begitu lenggang. Setahuku beberapa tahun silam, tempat penginapan ini terlihat sangat ramai, penuh, hingga kendaraan bertepi di pinggir jalanan. Adakah setelah tsunami, semua nampak kembali lenggang ??


Suasana pagi yang indah .. kami mulai dengan mengitari hari dengan berjalan setapak di pesisir pantai. Indah sekali .. or tepatnya ROMANTIS ... (yang protes .. harap mencari pasangan masing masing yaks ... hi hi ). Kaki kaki telanjang menyentuh bibir pasir pantai .. begitu hangat ..


Beberapa aktivitas sudah nampak dimulai sedari pagi. Beberapa keluarga bercengkrama membagi tawa mereka. Udara yang menghangatkan, membuka kemalasan yang masih tersisa. Aggghhh ... nikmat sekali ..


Beberapa pedagang pantai menawarkan udang hasil tangkapan mereka. Sekilonya Rp. 45.000. Tapi menurut gosip yang beredar bila malam bisa Rp 14,000 sekilo. Lumayan buat bakar bakaran di tepi pantai. Aku tak berminat membeli .. kecuali kalo sudah siap santap aku berminat mencicipi .. hue he he, maunya !!!


Selain itu banyak pedagang emping, petai (kebetulan lagi musim- se eikat besar (isi 100 papan-Rp. 55.000). Lalu pisang tanduk, nasi uduk, otak otak .. dan lain lain ..



Mau speed boat, banana boat or sekedar berperahu ke tengah laut? Semua ditawarkan sebagai fasilitas terpisah disana ..

Aku tak tertarik mengikuti semuanya walau penasaran. Hanya senang melihat aktivitas yang terjadi di sana. Banana boat dibuka dengan harga Rp.150.000 per 15 menit, walau akhirnya rombongan kami mendapat discount menjadi Rp. 100,000 per boat untuk 3 boat. Sayang aku tak sempat mengabadikan moment ketika mereka dijeburkan ke laut.



Berperahu ke tengah laut, sekitar Rp. 40.000 15 menit. Lumayan di "kepot kepotin" dikit biar ada sensasinya. Eeghhh .. aku ketakutan bangetttt ..



Mm .. ceritanya masih panjang nich. Aku sambung lagi ya nanti ..

0 Fans Berat: