2009_07_02 Mitos atau Fakta?


Percaya Mitos atau Fakta?
Membuka tabir tentang cara berfikir kita, akan perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan, atau tetap berkiblat kepada pengalaman masa lalu yang bertuah dan sarat makna.


Seperti?
  • Gak boleh pakai payung di siang hari?
  • Perempuan gak boleh makan langsung dari wajannya/pancinya, nanti mukanya kusam?
  • Gak boleh icip icip ketika makanan masih dalam prosesi pengolahan?
  • Foto bertiga, yang ditengah tengah akan cepat "dead"?
  • Kalau perempuan nyapu gak bersih, suaminya brewokan
  • Angka 13 adalah angka sial?
  • Perempuan tidak boleh duduk di depan pintu?
  • Ketika hamil, tidak boleh ngomongin orang atau benci dengan orang, akibatnya anaknya akan mirip dengan yang seseorang yang diomongin.
Adakah mitos merupakan larangan terhadap sesuatu?
Atau hanya sarana untuk menakut nakuti seseorang akan sesuatu?


Namun untuk beberapa orang tertentu, pengalaman ketidakberuntungan yang terkait dengan mitos, mau tidak mau akan memperkuat keberadaan mitos itu sendiri.
Mitos hadir umumnya dari orang tua, tetangga atau lingkungan dan mereka yang lebih berpengalaman akan perjalanan hidupnya.


Bagaimana pengalaman mitos itu mempengaruhi kehidupanmu? Ada yang percaya dan ada yang tidak. Ada yang tidak terlalu meyakininya, namun demi mengikuti tradisi dan nasehat orang tua, mitos itu menjadi bagian dari kehidupannya.
Apapun itu, petuah yang diberikan orang tua cenderung memberikan kebaikan kepada generasi penerusnya. Namun terkadang itu menjadi satu hambatan bagi kita yang bertanya tanya, tentang alasan logisnya.


Pengalamanku tentang mitos, adalah ketika masa sekolah berlibur bersama satu kelas ke tempat wisata. Kebetulan teman dekatku ada 3 orang. Bila salah satu mengambil foto dengan kamera, tentunya yang tersisa adalah 3 orang. Mitos mengatakan bila foto bertiga, maka yang ditengah akan berpisah jauh. Dan yang paling banyak foto ditengah, lah yang akhirnya pindah jauh ke kota di luar pulau. Hingga kini, kami tak mendengar khabarnya.


Pun diantara kami ber-4 kini juga menjelajah ke belahan pulau yang berbeda, kecuali aku dan salah satu sahabatku. Sekalipun begitu, kami tak pernah lagi bertemu, ... selain hanya berkomunikasi dengan telepon.
Kebetulan kah? Anggap saja begitu


Mitos berikut adalah, 'jangan memberikan syal/selendang/saputangan sebagai pemberian hadian/kado kepada teman. Akan berakibat jauh, dan kemungkinan untuk bertemu lagi sangat kecil'. Percaya? Tentu ini termasuk yang membingungkan untuk bisa dijelaskan. Namun begitulah yang terjadi dengan temanku. Ketika perpisahan sekolah, kami saling menukar hadian hadian yang kami bawa. Dan salah satu isinya adalah saputangan ..


Bagaimana itu menjadi pertentangan .. asyiknya kita nikmati saja. Toh itu memperkaya ranah budaya dalam tradisi keluarga dan lingkungan kita. Bila kita mampu menikmatinya, jadikan itu sebagai satu panduan demi kebaikan kita dan keluarga. Bila tidak .. tak ada salahnya untuk dijadikan sekedar masukan.

0 Fans Berat: