2009_01_12 Busway


Busway


Alat transportasi yang satu ini, menjadi sarana favorit keluargaku untuk melakukan banyak perjalanan keliling kota Jakarta. Bahkan, untuk mencari suasana baru selain aktivitas keseharian, kami sengaja mengunjungi satu atau dua tempat yang dilalui Busway.


Selain kondisinya lebih nyaman dibanding kendaraan umum lainnya, fasilitas yang ditawarkan adalah rasa keamanan yang lebih, walau tentunya harus diimbangi dengan kesadaran masing masing individu, untuk waspada dengan "property" nya masing masing. Waktu yang cenderung lebih cepat bisa dihemat, karena prosesi perjalanan tentunya lebih cepat dan pengguna nya lebih sopan, serta "dewasa".



Sering .. bila ku memulai perjalanan dari Halte Duren tiga di jln Mampang Prapatan, berbaris baris kendaraan pribadi mengantri lampu merah, atau terjebak angkutan umum yang memarkirkan kendaraan secara tidak teratur, demi meraih penumpang, aku menikmati perjalananku dengan Busway yang melaju pelan, nyaman dan tak terganggu oleh pusingnya hingar bingar suara klakson, atau pun terik matahari. Sekalipun harus berdempetan, dan berdesakan di dalam Busway, namun dijamin tidak akan diturunkan di jalan, dan dipindahtangankan secara tak bertanggungjawab.



Jalur busway mulai dipasangin palang otomatis, demi kelancaran perjalanan

Selain itu, alat transportasi ini juga aman untuk orang orang tua yang bepergian sendiri. Komunikasi dengan petugas busway sangat kooperatif, sehingga "kebingungan" pun bisa diatasi. Itu yang membuatku merasa tenang, bila Bapakku melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang dilalui Busway, sendiri. Rasa percaya diri tidak akan salah naik pun, membuatnya lebih sering bepergian dengan angkutan umum ini. Paling beruntung bila, beberapa pengguna Busway memberinya kesempatan untuk duduk, di saat Beliau harus berdiri ketika datang memasuki Bus. Trimakasih untuk pengguna Busway yang sopan dan ramah ..


Namun beberapa kekurangan tentunya masih ditemui di sana sini yang tentunya suka bikin "gemes en geregetan" .. apa petugasnya tidak mengamati ketidak nyamanan yang terang terangan di depan mata?


Ketika itu Minggu, 11 January 2009 .. aku menggunakan Busway dari PGC-Pusat Grosir Cililitan. Dimana tujuanku adalah Senen ..
Ketika kakiku masih menapak di bibir jembatan penyeberangan, antrian penumpang sudah padat, seolah mengisi sebagian ruang halte Busway. Antara berfikir hendak menggunakan angkutan umum lainnya, namun aku mencoba keingintahuanku, seberapa lama Busway datang mengangkut penumpang yang sudah hampir membludak itu.


Tak lama aku datang .. tentunya Busway pun datang tepat pukul 11.20 siang itu, jurusan PGC-Ancol. Karena penuhnya antrian, aku mengundurkan diri untuk mengikuti dalam barisan. Waktuku tak terlalu mendesak untuk mengejar sesuatu. Hampir seluruh penumpang yang mengantri mendapat kesempatan masuk ke dalam Busway ketika itu. Dan aku pun berdiri memulai barisanku untuk antrian berikutnya yang juga mulai padat. Waktu berlalu .. 10 menit, 15 menit, 20 menit hingga pukul 12.00 siang itu, Busway jurusan PGC -Ancol baru datang. Sementara Busway jurusan Kp. Melayu sudah 2x datang dengan penumpang yang sudah penuh dari halte sebelumnya.


Aduhhhh ... mau menjerit, tak bisa. Mau kembali menggunakan angkutan umum lainnya pun tak mungkin uang kembali. Waktu sudah terbuang percuma .. untung ketika itu, hari libur tak ada yang diburu buru. Yang menjadi pertanyaan, tak ada informasi yang terkomunikasikan antara petugas Busway dengan penumpangnya, menjelaskan dimana posisi terakhir Busway ketika itu, hingga kami harus menunggu hampir 3/4 jam, berdiri ..


Tak ada Busway lain yang berusaha menggantikan kekosongan itu, dan tak ada sarana penyampai keluhan penumpang, yang bisa dihubungi melalui SMS.

Aku pernah melihat nomor telepon pengaduan tertulis di dalam Busway. Namun nomor yang diberikan adalah nomor telepon PABX/kantor. Tentunya ini agak "memalaskan" pengguna Busway menyampaikan kritik dan saran, karena akan memakan pulsa telepon/HP cukup banyak. Namun bila disediakan beberapa nomor SMS, tentunya komunikasi antara pengguna dan penyedia sarana akan lebih interaktif, dan kekurangan kekurangan itu dapat diatasi dengan baik.


Mungkin kah itu bisa terjadi ... Bapak/Ibu Pemda Jakarta?
Kritik dan saran, tentunya dapat meningkatkan kualitas sense of belonging diantara penggunanya. Karena suara rakyat ditampung dan didengar, untuk kemudian dikomunikasikan kembali.


Terimakasih, .. ditunggu respondnya ...

4 Fans Berat:

Anonim mengatakan...

Sebaiknya memang bisa lewat sms, atau telepon tapi gratis, atau disediakan kotak saran di haltenya. Bisa juga disampaikan lewat masmedia, tapi lebih ribet ya.

Yg praktis ya lewat sms atau kotak saran di halte

Kuyus is cute mengatakan...

setuju mas ..
Cuman .. sarana penyampainya apa ya? ini khan cuman ditulis di blog saja .. he he

Anonim mengatakan...

iya mbak. aku pengguna busway jurusan kp.rambutan-melayu, melayu-ancol.. kyknya buswaynya slalu lama.. tp ini dah lumayan sih.. slm ada busway lorena yang baru. agak teratasi wlw dirasa msh kurang :(
semoga busway makin memperbanyak armadanya :)

Kuyus is cute mengatakan...

hiks hiks .. menyedihkan ya? selain itu busway dari pl gadung menuju dukuh atas juga banyak kurangnya, antriannya suka penuh di halte matraman.

Duh curahan hati beneran dech ... he he