2009_03_10 Membuka Album Foto Lama


Memanjat pohon kelapa


Jangan tanya liburan kemarin *7-9 Maret 2009* kemana saja. Tentunya aku melakukan perjalanan, yang cukup melelahkan. Bukan karena jaraknya, namun karena macetnya. Hi hi .. jadi lumayan, saatnya break dulu mencari liputan selama liburan.


Iseng iseng kubuka album foto yang kupunya. Sudah berapa banyak foto foto yang "kujepret" kini hampir terlupakan "wajah"nya. Satu diantara semua yang ingin kuangkat adalah ketika mampir di satu kebun dan menikmati buah kelapa yang sejuk dan segar rasanya.


Memandangi Pak Naim *nama si penjaga kebun* menaiki pohon kelapa dengan lincah dan hati hatinya, membuatku kagum. Satu keterbiasaan seseorang, membuatnya pandai dan familiar akan sesuatu yang rutin dikerjakannya. Sekalipun umur mengikatnya untuk lebih waspada.




Bisa dibayangkan bila aku lelaki, lalu diharuskan menaiki satu ketinggian yang cukup ramping dan mengambil beberapa beban untuk diturunkan. Gak sanggup memikirkannya, karena berada di atas eskalator saja untuk melihat ke bawah, aku cukup merinding.


Memandangi urat urat di lengannya yang sudah terbentuk "ala" Ade Rai, *waktu pertama membentuk otot mungkin*, membuatku cukup berfikir. Pekerjaan apa saja yang sudah dilakukannya hingga kebiasaan kebiasaan itu berlangsung dengan baik, sebagai satu hal yang ringan. Bergumul dengan alam, dan bersahabat dengannya merupakan satu keakraban yang membuat lingkungan lebih hijau dan tahan lama.


Tanaman dan buah buah langka, *karena sekarang sudah jarang ditemui* beberapa dijumpai di daerah ini. Entah apa namanya *tak terlalu hapal diingatanku* namun diantara buah buah tanaman perdu itu ada yang bisa dimakan dengan diolah terlebih dahulu.
Aku hanya mendengarkan cerita cerita mereka yang lama tinggal di perkampungan ini.


Betapa kehidupan dijalankan dengan kesahajaan, tanpa pergulatan politik dan "sikut sikutan". Semua dihadirkan oleh alam, dan kembali dipersembahkan kepada alam. Semua didapat dengan kerja keras dan doa doa yang dipanjatkan.


Mungkin itu sebabnya, diantara kerumitan dan deru debu kota besar, tetap terbersit satu keinginan dalam hati manusia untuk kembali ke alam dengan segala keheningan dan kedamaiannya. Dengan segala ramah tamah dan uluran tangan yang terbuka.


Wah .. jadi ngalor ngidul begini?
Rupanya dengan membuka satu kenangan lama, bisa berbuah cerita juga ya?
Bagaimana denga foto foto kenangan lama kalian? Ada yang berkesan?

4 Fans Berat:

reni mengatakan...

Beratnya cari uang ya, mbak.
Wuih., ngeri aku lihat fotonya.
Seberapa tinggi pohon kelapa yg dinaikinya ?
Kalau ada angin besar... habislah sudah.

Anonim mengatakan...

Wah, saya kira mbak kuyus yg manjat kelapa. he he he

Waktu SD dan SMP saya juga suka manjat kelapanya tetangga.

Sekarang gak berani lagi, malah jadi ngeri dengan ketinggian

Kuyus is cute mengatakan...

@Mbak Reni:
Iya mbak .. cari duit emang susah. Musti bersusah payah dulu. Wah aklau angin besar ... saya gak kebayang bagaimana itu.

@Mas Erik:
Hi hi .. saya gak berani mas. Paling penakut kalau urusan ketinggian, tapi anehnya suka naik gunung *walau baru sekali*

Wah waktu kecil bandel juga ya? he he.. coba waktu kecil dulu kita sudah berteman, saya pasti minta diambilin buah kelapa terus, karena saya suka air kelapa dan mengerok daging kelapa yang muda. Segarrrrr ....
he he ..

SunDhe mengatakan...

wah.. wah.. daku kira ntu si kuyus, ga taunya bukan (doh)

sedih jg yah ngeliatnya, kalo jatuh kan :(, hikz.. smoga saja tak terjadi apa2