Gambar diambil di sini
Duch .. masih jomblo nich !! (T_T)
Kepingin seperti teman teman lain, yang sudah pada punya pasangan. Berandai andai memiliki pasangan paling sempurna di dunia yang bisa berbagi kesulitan berdua. Menaklukan seisi cakrawala, dan hanya di temani bintang bintang, BERDUA !!
So sweet ...
Dunia hanya milik berdua, yang lain cuman ngontrak dech .. !! He he he ..
Setiap orang memiliki banyak kriteria dalam mencari pasangan hidupnya, seperti yang tersebut di sini. Adakah yang cantik, ganteng dan berbody aduhai? Adakah yang setia, baik hati lagi jujur? Atau yang santun, penyabar dan suka menghadiahi dengan beragam hadiah?
Yang mau mencari pasangan hidup berdasarkan zodiaknya juga ada di sini dan menemukan tips beragam yang mungkin bisa membantu pun ada di sini dan di sini.
Apa kriteria anda?
Orang tua banyak memberi masukan soal bobot bibit dan bebet *habis itu babat donk ya?*. Tentang bagaimana karakter si pasangan, berasal dari keluarga baik baik kah ia? Ini penting dalam hal menjaga nama baik keluarga dan generasi berikutnya.
Berbeda dengan saran yang diberikan Pendahulu kita, untuk melihat pasangan dari agamanya, kecantikannya, keturunan dan materinya. Tapi alangkah baiknya bila kita artinya tidak mengartikannya secara kecil.
Kecantikan itu hadir bila dirunut oleh hatinya yang juga cantik. Toh kekuatan fisik seseorang akan lulur dimakan waktu. Semakin senja kelak seseorang, kecantikannya pun perlahan memudar. Tapi tidak hatinya. Seseorang dengan keindahan hatinya, akan memberi cahaya kepada keindahan wajahnya.
Agama terkait dengan keimanan seseorang. Bagaimana kelak ia bisa membimbing dan dibimbing dalam satu visi, satu misi dalam keluarga. Agama merupakan fondasi yang kuat dalam membina rumah tangga yang panjang, kokoh dan tahan banting. Tapi toh banyak juga pasangan berbeda keyakinan sanggup bertahan dalam porsi yang kuat sampai usia senja.
Materi, tentu tidak terkait dengan seberapa kaya nya kah ia??
Namun didasarkan kepada, seberapa mandirinya ia untuk bisa bersama sama berjalan dalam bahtera rumah tangga yang kuat?
Selama ia bertanggung jawab secara financial, tentunya ia sudah bertanggung jawab secara invidual untuk mandiri dan siap berdikari.
Lalu bagaimana dengan mereka yang mengharapkan kesempurnaan pasangan bagi keturunannya?
Seorang ibu, nampak begitu khawatir dengan pilihan putranya. Walaupun mereka belum lama berpacaran, namun keinginan buah hatinya untuk serius dan membina rumah tangga, cukup membuatnya merenung dan banyak berfikir.
Beberapa ketidakcocokan terhadap pilihan buah hatinya telah mengusik sedikit ketenangannya. Entah apa pastinya, namun beberapa alasan yang dikemukakan nampak tidak signifikan.
Apa sebenarnya yang menjadi kriteria baik seorang pasangan? Bukankah, kita juga memiliki kekurangan sebagaimana mereka memiliki kekurangan. Bukankah kita memiliki keterbatasan sebagaimana halnya mereka? Lalu mengapa kita hanya melihat kelebihan kita tanpa sudi melihat kelebihannya?
Adakah ini soal waktu?
Diantara penyesuaian demi penyesuaian yang kelak akan membuka mata kita?
Bukankah kita hidup di negara yang sarat perbedaan? Perbedaan budaya, namun tetap saling menghormati? Mengapa dalam lingkup "negara terkecil", kita tidak bisa begitu?
Tak mudah juga mengubah satu bentuk tradisi yang mengharuskan untuk mengikuti tradisi lainnya dalam waktu singkat. Alangkah indahnya bila tradisi yang berbeda itu tetap hidup dalam wadahnya masing masing, namun bisa disejajarkan, dan seiring sejalan ..
Kepingin seperti teman teman lain, yang sudah pada punya pasangan. Berandai andai memiliki pasangan paling sempurna di dunia yang bisa berbagi kesulitan berdua. Menaklukan seisi cakrawala, dan hanya di temani bintang bintang, BERDUA !!
So sweet ...
Dunia hanya milik berdua, yang lain cuman ngontrak dech .. !! He he he ..
Setiap orang memiliki banyak kriteria dalam mencari pasangan hidupnya, seperti yang tersebut di sini. Adakah yang cantik, ganteng dan berbody aduhai? Adakah yang setia, baik hati lagi jujur? Atau yang santun, penyabar dan suka menghadiahi dengan beragam hadiah?
Yang mau mencari pasangan hidup berdasarkan zodiaknya juga ada di sini dan menemukan tips beragam yang mungkin bisa membantu pun ada di sini dan di sini.
Apa kriteria anda?
Orang tua banyak memberi masukan soal bobot bibit dan bebet *habis itu babat donk ya?*. Tentang bagaimana karakter si pasangan, berasal dari keluarga baik baik kah ia? Ini penting dalam hal menjaga nama baik keluarga dan generasi berikutnya.
Berbeda dengan saran yang diberikan Pendahulu kita, untuk melihat pasangan dari agamanya, kecantikannya, keturunan dan materinya. Tapi alangkah baiknya bila kita artinya tidak mengartikannya secara kecil.
Kecantikan itu hadir bila dirunut oleh hatinya yang juga cantik. Toh kekuatan fisik seseorang akan lulur dimakan waktu. Semakin senja kelak seseorang, kecantikannya pun perlahan memudar. Tapi tidak hatinya. Seseorang dengan keindahan hatinya, akan memberi cahaya kepada keindahan wajahnya.
Agama terkait dengan keimanan seseorang. Bagaimana kelak ia bisa membimbing dan dibimbing dalam satu visi, satu misi dalam keluarga. Agama merupakan fondasi yang kuat dalam membina rumah tangga yang panjang, kokoh dan tahan banting. Tapi toh banyak juga pasangan berbeda keyakinan sanggup bertahan dalam porsi yang kuat sampai usia senja.
Materi, tentu tidak terkait dengan seberapa kaya nya kah ia??
Namun didasarkan kepada, seberapa mandirinya ia untuk bisa bersama sama berjalan dalam bahtera rumah tangga yang kuat?
Selama ia bertanggung jawab secara financial, tentunya ia sudah bertanggung jawab secara invidual untuk mandiri dan siap berdikari.
Lalu bagaimana dengan mereka yang mengharapkan kesempurnaan pasangan bagi keturunannya?
Seorang ibu, nampak begitu khawatir dengan pilihan putranya. Walaupun mereka belum lama berpacaran, namun keinginan buah hatinya untuk serius dan membina rumah tangga, cukup membuatnya merenung dan banyak berfikir.
Beberapa ketidakcocokan terhadap pilihan buah hatinya telah mengusik sedikit ketenangannya. Entah apa pastinya, namun beberapa alasan yang dikemukakan nampak tidak signifikan.
Apa sebenarnya yang menjadi kriteria baik seorang pasangan? Bukankah, kita juga memiliki kekurangan sebagaimana mereka memiliki kekurangan. Bukankah kita memiliki keterbatasan sebagaimana halnya mereka? Lalu mengapa kita hanya melihat kelebihan kita tanpa sudi melihat kelebihannya?
Adakah ini soal waktu?
Diantara penyesuaian demi penyesuaian yang kelak akan membuka mata kita?
Bukankah kita hidup di negara yang sarat perbedaan? Perbedaan budaya, namun tetap saling menghormati? Mengapa dalam lingkup "negara terkecil", kita tidak bisa begitu?
Tak mudah juga mengubah satu bentuk tradisi yang mengharuskan untuk mengikuti tradisi lainnya dalam waktu singkat. Alangkah indahnya bila tradisi yang berbeda itu tetap hidup dalam wadahnya masing masing, namun bisa disejajarkan, dan seiring sejalan ..
Buang semua kriteria fisik !!
Buang semua kriteria pangkat, dan status sosial ..
Karena hati, kepala dan tangan adalah modal untuk mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Untuk apa cantik, bila hatinya tak secantik wajahnya? Toh kelak wajah akan menua, keriput dan rapuh. Namun tidak hatinya ..
Untuk apa kaya, bila itu datang bukan dari keringatnya sendiri?
Untuk apa pujian dan harga diri, bila itu harus mengorbankan pihak lain?
Buang semua kriteria pangkat, dan status sosial ..
Karena hati, kepala dan tangan adalah modal untuk mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Untuk apa cantik, bila hatinya tak secantik wajahnya? Toh kelak wajah akan menua, keriput dan rapuh. Namun tidak hatinya ..
Untuk apa kaya, bila itu datang bukan dari keringatnya sendiri?
Untuk apa pujian dan harga diri, bila itu harus mengorbankan pihak lain?
Bukankah dalam keluarga, kebersamaan itu tetap ada? *aku merindukan kalimat itu bisa hidup selamanya di dunia ini*
Agh, aku hanya manusia yang masih belajar dan sedikit memberi kecupan kecil terhadap satu penilaian yang singkat. Kita kembalikan kepada doa doa yang mendekatkan kepada jawaban jawaban paling tepat dalam membuat keputusan.
Kepada renungan ...
Kepada Tuhan yang Maha Memiliki Jawaban ..
Mungkin teman teman bisa membantuku memberi saran?
----
Related Posts
----
Agh, aku hanya manusia yang masih belajar dan sedikit memberi kecupan kecil terhadap satu penilaian yang singkat. Kita kembalikan kepada doa doa yang mendekatkan kepada jawaban jawaban paling tepat dalam membuat keputusan.
Kepada renungan ...
Kepada Tuhan yang Maha Memiliki Jawaban ..
Mungkin teman teman bisa membantuku memberi saran?
Kadangkala aku bertanya di mana cinta berada
Tersembunyi tiada kunjung menghampiri
Dua angsa memadu rindu di danau biru bercumbu
Pagut sepi ku di sini letih hati
Begitu jauh waktu kutempuh
Sendiri mengayun biduk kecil
Hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan
Kadangkala aku berkhayal seorang di ujung sana
Juga tengah menanti tiba saatnya
Begitu ingin berbagi batin
Mengarungi hari yang berwarna
Di mana dia pasangan jiwaku
Ku mengejar bayangan
Begitu jauh waktu kutempuh
Sendiri mengayun biduk kecil
Hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan
Aku berkhayal... Oh...
Begitu ingin berbagi batin
Mengarungi hari yang berwarna
Di mana dia pasangan jiwaku
Ku mengejar bayangan, kian menghilang
Biduk kecil hampa berlayar, akankah berlabuh
Hanya diam menjawab kerisauan, oh...
**Pasangan Jiwa by Katon Bagaskara
Related Posts
----
7 Fans Berat:
"cinta akan mendatangimu jika kau mencarinya" begitu kalo gak salah kata2 yang pernah sy dengar....tapi memang benar kalo td berusaha gimana mau terwujud keinginannya!?!?
kalo pasangan dan cinta itu mungkin muncul beriringan.....jika bertemu kita akan meresakannya.....ada chemestry yang sulit untuk di jelaskan.
kadang benar cinta itu buta, td mengenal harta, td mengenal usia (kasian cinta udah buta td kenal siapa2) hehehe...yang terakhir bercanda!!
tapi cinta jg harus realistis dan harus saling timbal balik td satu arah!!!
hehehe sekali koment kok panjang amat ya! maklum mba tumben mampir kesini lagi!?!?!
tak mampu berkata-kata untuk postingan ini :D
merasa tersindir sama postingan ini (annoyed)
@Mas Jhoni:hi hi hi ..
bagus donk, dengan ada komentar panjang, khan kita bisa dapet masukan juga. Namanya juga saling mengingatkan. he he .. lanjutin donk??? kok berhenti?
@Uke: hi hi hi tumben nich tak ada suaranya? ...
@Nenek Mila: aya naon say? kok merasa annoyed?? hayooo ... (^o^)
Ternyata mencari pasangan tak semudah yang diharapkan ya, mbak.
Sulitnya adalah saat melepaskan kriteria 'ideal' yang diharapkan untuk menerima yang ada di depan mata.
Temanku banyak tuh yang tetap bertahan dengan kriteria 'ideal'nya dan sampai sekarang belum ketemu dengan pasangan jiwanya...
@Mbak Reni:
Wah .. padahal soal kesempurnaan toh nanti bisa ditemukan seiring sejalan khan ya, ketika menjalaninya.
^o^
Tantangan maha dahsyat tuh menaklukkan seisi cakrawala, kalau sama bintang-bintang brarti bukan berdua tatapi baramai-ramai karena bintangnya pan buanyak, hehe…
Menurutku Inner beauty lebih bisa dijadikan dasar sebagai masukan untuk memutuskan ketimbang wajah cantik..
Posting Komentar