Gambar diambil di sini
Film segala umur yang membuka fantasy penontonnya, cukup asik diterjemahkan secara keseluruhan. Dengan selingan komedi dan animasi penulis cerita .. kisah ini disajikan begitu kreatif. Pernah mendengar cerita tentang bagaimana isi museum sejarah yang menjadi manusia utuh ketika malam hari tiba?
Film ini merupakan kelanjutan dari seri pertama. Sayangnya, ketika itu aku tak sempat menyaksikannya. Sehingga tak punya gambaran seperti apa film ini berkisah.
Namun tak terlalu sulit menebak isi cerita sebelumnya, karena beberapa obrolan dalam cerita, merupakan petunjuk seperti apa gambaran kisah sebelumnya. Pun, tutur cerita film kedua ini tak terlalu berkaitan dengan film pendahulunya.
Film yang menggugah tawa penonton ini, mengagumkan dari sisi daya hayal penulis cerita, yang bisa diwujudkan dengan baik oleh team kreatifnya.
Bagaimana tiga cupid yang menjadi gambaran kita merupakan cupid cinta dan mampu menembakkan panah asmaranya kepada siapapun, kini terlihat "hidup" dan menyanyikan lagu cinta dan romantis kepada Larry Daeley dan Amelia Earhart yang tengah dikejar kejar oleh tokoh antagonisnya.
Bagaimana patung the thinker yang tak pernah berhenti berfikir dan hanya mampu menjawab "I'm thingking ... I'm thingking .." ketika pasangan utama mengandalkan sebuah jawaban atas permasalahan dalam cerita.
Atau ketika Einstein kecil dengan kepala bubble headnya menyanyikan lagu rap "I like it .. aha .. aha" dengan gaya asiknya!! Jangan lupa, ketika Theodore Roosevelt yang mematung tanpa lengan dan separuh dada, merasa gatal dihidung berlapiskan kuningan, minta digaruk karena gatal.
Amazing !!
Sisi sederhana yang sering kita lihat namun mampu diimajinasikan dengan baik. Benar benar penghayal yang kreatif ..
Namun cerita ringan dan sarat obrolan lucu ini, meninggalkan satu pesan moral yang disampaikan. Key of Happines oleh "Teddy" Roosevelt :
Do it now ..
Jangan lupa tonton film ini ya? ..
Film ini merupakan kelanjutan dari seri pertama. Sayangnya, ketika itu aku tak sempat menyaksikannya. Sehingga tak punya gambaran seperti apa film ini berkisah.
Namun tak terlalu sulit menebak isi cerita sebelumnya, karena beberapa obrolan dalam cerita, merupakan petunjuk seperti apa gambaran kisah sebelumnya. Pun, tutur cerita film kedua ini tak terlalu berkaitan dengan film pendahulunya.
Film yang menggugah tawa penonton ini, mengagumkan dari sisi daya hayal penulis cerita, yang bisa diwujudkan dengan baik oleh team kreatifnya.
Bagaimana tiga cupid yang menjadi gambaran kita merupakan cupid cinta dan mampu menembakkan panah asmaranya kepada siapapun, kini terlihat "hidup" dan menyanyikan lagu cinta dan romantis kepada Larry Daeley dan Amelia Earhart yang tengah dikejar kejar oleh tokoh antagonisnya.
Bagaimana patung the thinker yang tak pernah berhenti berfikir dan hanya mampu menjawab "I'm thingking ... I'm thingking .." ketika pasangan utama mengandalkan sebuah jawaban atas permasalahan dalam cerita.
Atau ketika Einstein kecil dengan kepala bubble headnya menyanyikan lagu rap "I like it .. aha .. aha" dengan gaya asiknya!! Jangan lupa, ketika Theodore Roosevelt yang mematung tanpa lengan dan separuh dada, merasa gatal dihidung berlapiskan kuningan, minta digaruk karena gatal.
Amazing !!
Sisi sederhana yang sering kita lihat namun mampu diimajinasikan dengan baik. Benar benar penghayal yang kreatif ..
Namun cerita ringan dan sarat obrolan lucu ini, meninggalkan satu pesan moral yang disampaikan. Key of Happines oleh "Teddy" Roosevelt :
Do what you like, with someone you love
Do it now ..
Jangan lupa tonton film ini ya? ..
Sinopsis cerita:
Film ini mengambil seting lokasi di dalam sebuah museum di Washington. Ceritanya, American Museum of Natural History tengah menjalani renovasi. Karenanya, seluruh isi museum dipindah sementara ke Smithsonian Institution di Washington. Untuk mengawal pemindahan barang-barang ini dibutuhkan seorang petugas. Larry Daeley (Ben Stiller) yang terpilih menjalankan tugas ini lantaran prestasinya sebelumnya.
Nasib buruk rupanya masih menyertai Larry. Bisa ditebak apa yang terjadi, tak beda-beda jauh dengan sequel perdananya, yakni bangkitnya barang-barang museum itu. Bedanya, ceritanya kini lebih seru. Benda-benda tersebut mengacaukan seluruh isi museum. Penyebabnya adalah Akhmenrah (Rami Malek), tokoh jahat yang bangkit dan berusaha membangunkan seluruh isi museum.
Tentu saja Larry dibuat kuwalahan. Bagaimana tidak, ia harus berhadapan dengan koleksi Smithsonian yang mencapai sekitar 136 juta benda peningalan masa lalu. Yang menarik dari cerita ini adalah masuknya tokoh-tokoh ternama diantara koleksi museum yang bangkit lagi tersebut, diantaranya Amelia Earhart (Amy Adams), Theodore Roosevelt (Robin Williams), Albert Einstein (Eugene Levy), Ivan the Terrible (Christopher Guest), dan banyak lagi lainnya.
3 Fans Berat:
aku uda nonton yang pertama tapi yang ke2 belum, huh..jadi penasaran nihh
@Dunia Polar: nonton dooonnnkksss ... he he he
Wah, aku belum tahu film ini. Jadi pengen nonton..
Posting Komentar