2009_05_21 Tukang Gerobak Sampah

Gambar diambil di sini


Dimana kekuatan seorang tukang gerobak sampah, yang berjalan sejauh kaki mampu menahan panas. Hingga bebal dan terkuliti oleh aspal aspal yang tak pernah ramah ..
Dimana sapa sapa ramah yang memberi senyum dan selalu membuatnya ringan dalam mencari dan terus mencari ..


Seorang yang sering kita lihat namun berlalu begitu saja dalam pengamatan kta. Seorang yang sigap mencari penghidupan, demi keluarga. Tak perduli panas terik, angin berbisik dan hujan mengguyur ..
Tak perduli mata mata yang membuang mukanya tanpa kasih dan uluran tangan. Tak perduli hilangnya kesempatan dan kegagalan yang bertengger di bahunya.


Yang ada hanyalah berjalan dalam doa doa penuh pengharapan. Yang ada hanyalah senyum senyum di rumah yang berucap, terimakasih dan pelukan terhangat.
Yang ada hanyalah segelas air putih dan sepiring tempe goreng yang menutup lapar dahaganya.


Pernah melihat penarik gerobak sampah adalah seorang bapak tua?
Karena kerasnya hidup dan beban, pekerjaan ini begitu "memakan" fisik nya. Artinya, .. seseorang nampak terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya.


Jalan raya yang padat oleh kemudi kendaraan, pun ia tebas melintang. Hingga suatu ketika, suamiku pernah melihat seorang tukang gerobak sampah melintas di depan kendaraannya. Dengan mata mengamati sekeliling, ia mencoba untuk menyeberang arus kepadatan. Terdampar ditengah tengah keramaian .. dengan klakson klakson yang memintanya untuk segera enyah dari situ.


Seraut wajah penuh kekhawatiran dan ketakutan, namun ditutupi oleh semangatnya untuk terus bertahan, membuat suamiku mengamati satu kekaguman dan pendirian yang teguh. Diberinya ia kesempatan untuk menyeberang dan melintas di sisi kendaraan. Tak pelak .. kekuatan itu memberi nya hadiah beberapa lembar pundi, yang membuatnya terkaget kaget. Haru ... dan syukur yang tak mendua.


Sebuah senyum seorang tukang gerobak sampah begitu meneduhkan hati siapapun yang melihatnya ikhlas. Dan cerita suamiku, membuat ku belajar tentang hidup yang keras namun bersahabat dengan indahnya kebersamaan.


Pekerjaan memungut sampah dan menggiringnya ke penampungan sampah, bukan pekerjaan mudah, ringan pun diminati orang. Mungkin itu terbilang pekerjaan terakhir yang bisa dilakukan, bagi sebagian orang.
Namun tanpa seorang tukang gerobak sampah, apalah artinya tempat kita ini? kota ini? dunia ini? .. Tak ada keindahan, kebersihan, apalagi kesehatan.


Banyak diantara kita yang masih mengandalkan petugas kebersihan dalam menyelesaikan sampah sampah yang sengaja dibuang begitu saja, karena malas. Karena enggan mencari tempat sampah yang juga terbatas jumlahnya.
Sampai hujan turun begitu tumpah ruah, sebuah kisah baru pun dimulai. BANJIR !!!


Seorang Tukang Gerobak Sampah tak pernah berhenti sampai dimana pun. Sekalipun kompensasi yang diterimanya tak seimbang dengan lelahnya fisik dan mental. Menyaksikan gemerlapnya dunia dan menahan perihnya beban kehidupan.
Berapa kira kira pendapatan yang ia terima perharinya? Tentunya tak selalu sama, dan bukan merupakan jaminan pula, akan memperoleh keberuntungan yang sama tiap saatnya.


Berapa banyak tanya yang akan ia layangkan, kepada nasib .. akan seperti apa harinya esok dan esok tiba? Akankah istri dan anaknya mampu bertahan dengan nikmat kekuatan yang ia tunjukkan hari demi hari.
Sebersit doa selama ia terus berjalan .. adalah keyakinannya ketika ia beranjak pulang ke rumah.

5 Fans Berat:

reni mengatakan...

Petugas sampah adalah orang-2 yang sangat berjasa utk kebersihan dan keindahan kota, serta kesehatan lingkungan. Namun.., justru mereka sendirilah yang jadi tidak sehat karena setiap hari harus berkutat dengan sampah yang bau dan tempat bersarangnya penyakit.
Sayang sekali, petugas sampah seringkali dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Padahal,tugasnya yang dianggap tidak penting oleh banyak pihak itu justru adalah tugas yang sangat penting sekaligus berat utk dikerjakan. Siapa yang mau bertukar nasib dengan mereka ? Jawabnya adalah... Tidak Ada !!

reni mengatakan...

Mbak aku balik lagi kesini. Tadi gagal melulu ninggal pesan di SB. Aku mau kasih tahu mbak Kuyus utk ambil award di tempatku.
Ditunggu ya ?

Dunia Polar mengatakan...

duh mbak sayah ndak kuat baca ini, kasian banget. apa lagi liat foto itu,huh....
sering2 posting kyk gini mbak, biar yang baca2 pd sadar semuaaa...

Kuyus is cute mengatakan...

@Mbak Reni: setuju mbak. Saya ingin mengangkat mereka, apa daya .. saya juga gak tahu bagaimana.
Setidaknya, dalam menjalankan tugas, mereka layak dalam berpakaian, emggunakan alas kaki dan topi yang kuat menahan terik marahari.

Mereka di organizir satu koperasi yang nir laba, khusus membantu kesejahteraan mereka, atas upaya mereka membersihkan kota.

Menyekolahkan anak anak mereka, atau ada guru guru yang sukarela berbagi ilmu dengan putra putri mereka

Dan membimbing istri2 untuk bisa mengembangkan kreatifitas sebagai tambahan penghasilan.

Cuman gak tahu bagaimana caranya.
hiks hiks T_T

@Dunia Polar:
Saya setuju. trimakasih dukungannya. he he lama lama saya kok menjadi pemerhati sosial ya?? tulisan tulisan saya mulai berbelok kepada mereka kaum yang terlupakan.

Semoga kita bisa saling mengingatkan untuk kebaikan ya?

suex mengatakan...

perkerjaan apa ituh yang di kerjakan..
asalkan mulia.. ituh lah yang Mulia. dari pada kerjaenak" tap Korupsi..