2009_04_01 Membuka Surat Surat Lamaku ..


Gambar diambil di sini


Surat ...
Sudah berapa lama kegiatan ini ditinggalkan sejak kehadiran electronic mail dan social jejaring yang tumbuh marak beberapa tahun terakhir?


Kembali membuka album lamaku ..
Aku masih menyimpan 3 map besar surat surat ku ke beberapa teman lama baik di dalam dan luar negeri. Aaaaghhh ... bahagianya bisa menerima surat dari mereka, menuliskan cerita tentang hari hari kita dan menceritakan budaya kita kepada dunia luar.


Bapakku adalah orang yang paling mendukung kegiatan ini. Intinya cuman satu, melatih bahasa inggrisku yang ketika itu, aku masih mengikuti kursus di LIA Pramuka.
Melalui salah satu majalahnya, aku mendaftarkan diri ke IPF, International Pen Friend. Tanpa berharap banyak, dan sekedar coba coba, rupanya seminggu kemudian, aku mendapat kiriman surat dengan beberapa teman dari luar negeri, dengan karakter umur yang kupilih.


Wah senangnya. Tak tahu bagaimana harus memulai. Tapi aku mencoba
Alhasil .. mereka saling memberi respon.


Teman pertamaku bernama Marion, seorang gadis remaja dari Norway. Kami saling bertukar apa saja yang bisa. Seperti kartu pos, coin mata uang, foto, bahkan dia mengirimkan kartu ucapan ulang tahun dengan suara music ketika kartunya dibuka.
Wah kaget banget dan luar biasa bahagianya.


Lalu teman temanku bertambah ke Kroasia, Amerika Serikat, Philipine, Malaysia, Mesir, dan lain lain.

Seorang sahabat dari Mesir, Yasser namanya adalah seorang Engineer berusia 25 tahun. Aku berumur lebih muda darinya ketika itu. Rupanya dia merasakan kecocokan diantara kami selama berkomunikasi. Dan .. sempat mengutarakan niatnya untuk menjalin hubungan yang lebih jauh. Waduh ??!!

Aku sendiri masih kuliah ketika itu. Bahkan salah seorang temannya *pasangan suami istri* datang menghampiri rumahku dan menitipkan kalung bertuliskan namaku berbahasa Mesir. Aduh .. bingung, kikuk, .. tapi Bapak begitu kagum dengan bahasa Inggrisku yang lancar *ketika itu*


Tak lama aku dekat dengan Chiara, seorang sahabat dari Philiphine. Dia mengirimkan aku selembar kaos berwarna biru. Aku sering memakainya ketika dulu kerja, sebagai dalaman blazer. Dan aku mengirimnya kain paris batik dari Solo berwarna Pink.Wah dia suka sekali, .. bahkan dia mengirimkan fotonya, ketika kain itu sudah dijahitnya menjadi baju.


Tak lepas senyum senyum kecilku mengenang masa itu. Foto foto mereka masih kusimpan, juga coin coin mata uang yang mereka berikan.
Aku paling sering berkoleksi kartupos, karena aku suka melihat pemandangan dari negara lain.


Perangko perangko yang kudapat pun aku koleksi. Namun karena keterbatasan dana, aku tak menyimpannya dalam buku buku filateli. Hanya kusimpan dalam kantong plastik dan sesekali ku jejer rapi sembari di jemur, agar tidak lengket.


Aku tidak tahu kemana mereka sekarang.
Rasa kangen itu ada .. dan rasanya, masih ingin berkirim khabar lewat surat. Karena sensasi nya berbeda ketika menerima surat via email. Membaca tulisannya, spontanitasnya ketika menulis dan juga menerima amplop yang diteriakkan pak pos.
"Mbakk ... ada surat nich dari luar negeri!" .. dan berlari lari aku menyambutnya. Wah dari siapa ya? ...


Suatu saat, aku ingin kembali menuliskan surat untuk sahabat sahabatku lagi ...

2 Fans Berat:

reni mengatakan...

Wah mbak..., aku dulu juga hobby korespondensi lho. Tapi bedanya, sahabat penaku hanya dari Indonesia saja. Dan, aku bahkan sudah bertemu 3 orang diantaranya. Asyik sekali.
Dan, sampai kini aku masih suka berkomunikasi dengan 2 sahabat penaku dulu. Asyik ya...

Kuyus is cute mengatakan...

@Mbak Reni. Wah asyiknya ..
Apalagi kalau masih bisa bersambung sampai sekarang.

Pengen lagi mengulang berkirim surat seperti dulu. Sayang aku sendiri nomaden .. jadi alamatnya nanti malah membingungkan. ha ha ..