2009_01_14 Catatan kecilku ...

Hari ini tepat tanggal 14 February, matahari bersinar cerah. Tak seperti biasanya, dipayungi oleh rintik rintik hujan yang lebat juga angin angin kecang berhamburan.


Pagi ini terlihat hangat, dengan aktivitas yang rutin sperti biasanya. Warung warung membuka kiosnya. Abang ojek menanti penggemarnya untuk diantarkan. Dan beberapa keluarga yang berlalu sembari membawa tas tas belanjaan sepulang dari pasar.
Indahnya hari ini, ..
mengingatkanku pada beberapa teman menyapa di YM, yang semalam berucap:

Cinta itu jangan seperti NOBITA yang gampang nangis dan putus asa. Jangan seperti GIANT yang penuh emosi. Jangan seperti SUZUKA yang lemah. Jangan seperti SUNEO yang sombong. Tapi Cinta itu seperti DORAEMON yang penuh keajaiban ..

Happy Val Day ..


Indahnya ucapan ucapan yang menyapa penuh kehangatan. Dan mengingatkan kita untuk terus melanjutkan kebaikannya kepada teman teman yang lain ...


Membuka blog teman yang full of idea menuliskan tema tema postingannya *I adore you*. Berbagi bahasa dengan santun dan ceria tentang valentine yang indah, namun sarat perbedaan pendapat.

Saya bersyukur bahwa masih ada 1 hari di dunia ini yang dikhususkan untuk merayakan kasih sayang, karena dalam kenyataannya kasih sayang telah merupakan barang langka dewasa ini.


Bagi saya Valentine's Day melambangkan sebuah Oasis di tengah2 kegersangan kehidupan modern yang cenderung mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.


Valentine's day, mengikat manusia satu dengan yang lainnya dengan sebuah ikatan yang tidak mengenal suku, bangsa, bahasa maupun agama, yaitu sebuah bahasa bernama: KASIH.


Esensi dari Valentine's day, dan memang hanya diperlukan kesederhanaan berpikir untuk mampu melihatnya seperti itu, bukan argumen2 yang cerdas serta strategi2 dan taktik2 untuk memenangkan sebuah perang. Juga tidak perlu peralatan canggih, apalagi peluru dan rudal.


Hanya sekotak coklat dan mawar merah serta senyum manis dari hati yang berkata: aku mengasihi kamu. Simple kan?


Yang LUCU-nya (coklat, mawar merah, romatic dinner dan melamar di hari Valentine, serta warna-warni pink) inilah yang ditakutkan dan dikuatirkan oleh sebagian orang yang memandang sinis valentine. Hmm... mari kita pikirkan lagi, bukankah hal itu cukup komikal?

Kesederhanaan ini, mudah mudahan bisa membuka mata hati, menerbitkan senyum dan kelegaan akan satu hal yang besar namun sebenarnya tak sesulit itu untuk dipahami. Satu kesempatan kutuliskan di dalam comment blognya, berikut:


Saya lama berfikir. Mungkin yang dikhawatir khan orang adalah bagaimana cara orang merayakannya. Padahal dengan bersyukur, dan berdamai diri, betapa kita meng amini kasih sayang yang sudah diberikan oleh Tuhan lewat nikmat nikmat NYA, dan kemudahan yang diberikan Nya, saja kita sudah merayakan kasih sayang itu.


Simple khan?


Sangat disayangkan bila manusia manusia universal, ini masih harus berfikir secara kecil, di negara yang kaya akan keanekaragaman.


Mungkin yang dibayangkan orang, definisi merayakan itu, adalah dengan pesta besar, menghabiskan sejumlah uang, dugem, berujung pada seks bebas dan .. *tebak sendiri*


Alangkah sempitnya pemikiran itu. Masih banyak cara merayakannya dengan indah, dengan sederhana, dan dengan seni berbagi kepada sesama.


So, aku tak akan memaksakan apapun idealisme pembaca. Aku sendiri masih banyak harus belajar tentang berbagi, kasih dan sayang, cinta dan kebersamaan.
Aku hanya ingin membuka setitik harapan, di tengah arus keras pola pemahaman yang begitu baku. Bahwa selalu ada sisi positif yang bisa diambil dari sesuatu yang kental oleh budaya budaya barat yang nota bene "jelek dan rusak".


Mari lembutkan hati anda, sambut jari jemari dan cinta di tangan tangan yang membuka ..


Happy Valentine's Day .. no harm here !!